SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi delapan kecamatan rawan terjadi bencana kebanjiran. Camat diimbau lakukan tindakan preventif sebelum musibah terjadi.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD kabupaten Serang Rahmat mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 40 personel tim reaksi cepat untuk menangani musibah. “Berdasarkan data rekap dari hasil penanganan setiap tahunnya, ada delapan kecamatan yang rawan kebanjiran,” kata Rahmat kepada Radar Banten di Markas Komando BPBD kabupaten Serang, Jalan Raya Kitapa, Kota Serang, Selasa (17/12).
Dijelaskan Rahmat, delapan kecamatan rawan terjadi bencana kebanjiran tersebut yakni Kecamatan Padarincang, Baros, selebihnya lihat di grafis. “Sekarang curah hujan sudah mulai lebat, jadi perlu kewaspadaan,” katanya.
Untuk intensitas curah hujan, kata Rahmat, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak curah hujan tertinggi terjadi pada akhir Desember hingga Januari. Selain kebanjiran, ada juga tiga wilayah yang rawan terjadi angin puting beliung di Kecamatan Cikeusal, Tunjungteja, dan Kecamatan Pamarayan. “Saat ini hujannya masih bersifat hujan lokal, belum menyeluruh,” ujarnya.
Koordinator Pusdalops BPBD lain, Sadatullah menambahkan, angin kencang disertai ombak tinggi juga diprediksi akan terjadi di wilayah pesisir Selat Sunda. Lokasi tepatnya belum bisa diketahui, bisa di sekitar Anyar-Cinangka atau juga di Wilayah Lampung. “Tim kami sudah siap siaga di Pos BPBD di Anyar dan Cinangka untuk terus memantau perkembangan cuaca,” ujarnya.
Terkait itu, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengimbau kepada seluruh camat agar segera melakukan tindakan preventif seperti mempersiapkan sarana dan prasara kebencanaan yakni perahu karet dan berkoordinasi dengan pihak Koramil dan polsek setempat. “Jangan sampai saat terjadi bencana baru grasak-grusuk,” kata Pandji di Aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, kemarin.
Pandji juga mengimbau agar camat selalu stand by di kantor kecamatan untuk memastikan dan melayani warga jika terjadi bencana. “Camat itu kan bapaknya masyarakat, jadi harus selalu ada,” pungkasnya. (mg06/zee/ags)