Untuk Biaya Survei Pilkada
SERANG – DPD Partai Demokrat Provinsi Banten berencana melakukan survei popularitas dan elektabilitas bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Kabupaten Serang. Biaya survei pun dibebankan kepada bakal calon yang mendaftar pada penjaringan Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkan bakal cawabup dari petahana Pandji Tirtayasa usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) persiapan penyampaian visi-misi bakal cabup dan cawabup DPD Partai Demokrat Banten, Jalan Serang-Petir, Cipocokjaya, Kota Serang, Selasa (4/2). Tampak hadir, sejumlah bakal cabup dan cawabup yang mengikuti penjaringan pilkada di Partai Demokrat. Selain Pandji, ada juga politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Masrori, bakal calon non partai dari kalangan pengusaha Tubagus Masduki dan Abdul Latif. Bakal calon lainnya diwakili timnya.
Koordinasi dilakukan bergantian antara pengurus DPD Demokrat Banten dengan bakal calon yang hadir pada rakor di ruangan khusus yang disediakan panitia penjaringan. Sementara bakal calon lainnya menunggu di ruangan depan sambil berbincang-bincang di ruangan khusus secara tertutup. Pandji mendapat giliran pertama dipanggil oleh panitia penjaringan karena tiba paling awal.
Setelah keluar dari ruangan khusus penjaringan, kepada wartawan Pandji mengungkapkan beberapa isi perbincangan dengan panitia seleksi bakal calon bupati dan wakil bupati Partai Demokrat. Salah satunya, rencana survei yang akan dilakukan partai berlambang merci tersebut. Katanya, Pandji dengan pansel bakal calon Partai Demokrat mendiskusikan rencana akan adanya survei dan uji visi-misi pilkada. Untuk survei akan dilaksanakan oleh lembaga survei dari Jakarta. “Biaya surveinya sudah semestinya ditanggung bersama oleh seluruh pelamar (bakal calon-red),” ungkapnya.
Kendati demikian, Pandji mengaku belum menyanggupi permintaan dari pansel penjaringan Partai Demokrat. “Besaran biaya survei untuk calon bupati itu 150 (menyebut Rp150 juta-red),” sebutnya.
“Saya enggak tahu kalau untuk wakil bupati. Kita lihat saja kemampuan finansial kita,” imbuh Pandji yang mencalonkan wakil bupati itu.
Sementara bakal calon bupati, Masrori berkelit, belum membahas biaya survei pilkada dengan Partai Demokrat. “Ada kemungkinan (biaya survei dari bakal calon-red), saya belum bahas soal itu, kan belum masuk. Insya Allah siap (untuk patungan biaya survei-red),” tegasnya.
Hingga kemarin sore rakor penjaringan Partai Demokrat masih berlangsung. Ketua Tim Pilkada Kabupaten Serang Toni Nasroni yang dikonfirmasi wartawan berkilah, pihaknya hanya melakukan koordinasi persiapan visi-misi balon bupati dan cawabup. Disinggung soal biaya survei, Toni enggan berkomentar. “Lebih jelasnya bisa langsung ke pengurus DPD. Soalnya untuk visi-misi jadi kewenangan DPD,” kilahnya.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Serang Wahyu Megahita saat dikonfirmasi wartawan mengenai biaya survei melalui sambungan telepon seluler tadi malam belum merespons. begitu pula dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Provinsi Banten Azwar Anas yang juga tidak menjawab panggilan telepon wartawan. (jek/zai/ira)