SERANG – Sayembara pembuatan desain gapura Kawasan Wisata Banten Lama, yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Serang, diminta tidak asal menjiplak.
Ini terungkap dalam acara Seminar Desain Gapura Kawasan Wisata Banten Lama, Disporapar Kota Serang, di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (17/11/2015).
“Saya berharap pada lomba sayembara gapura ini, peserta bukan hanya asal menjimplak dengan gapura yang ada, tapi bagaimana peserta mengembangkan kreativitasnya berdasarkan beberapa situs yang ada di Banten Lama. Sehingga sisi kreativitasnya tumbuh,” ungkap Embay Mulya Sarif yang menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut.
Sementara itu Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Banten, Mukoddas Syuhada, mengatakan pembuatan gapura wisata harus disesuaikan dengan identitas lokal Kota Serang. “Meskipun hanya sebatas gapura untuk menunjukkan lokasi wisata, naun itu sudah menjadi bentuk upaya untuk membuat Identitas Kota. Tentunya gapura ini dapat menjadi landmark atau ikon, yang kemudian memudahkan orang untuk mengidentifikasi dimana dia berada,” katanya.
Lebih lanjut, Ia mengibaratkan, kota yang tidak memiliki ikon seperti anak yang tidak memiliki nama. Selain itu lebih penting lagi, gapura harus memiliki nilai filosofi. “Tingkat keberhasilannya dapat diukur dengan mudah, terlihat dari berapa banyak orang yang selfie dan memostingnya di media sosial,” kata Mukoddas.
Diketahui, Disporapar Kota Serang pada tanggal 5-25 November 2015 menggelar sayembara desain gapura Kawasan Wisata Banten Lama, terbuka untuk umum dan berhadiah puluhan juta rupiah. (Fauzan Dardiri)