TANGERANG – Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sepertinya tak berlaku di terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (14/5). Sejak dibuka kembali penerbangan domestik, antrean panjang calon penumpang tak terelakan. Mereka terkesan abai terhadap aturan physical distancing (jaga jarak).
Ratusan calon penumpang yang berbanjar enam baris itu antre memanjang hingga 7 meter. Sebelum terbang, mereka wajib menyerahkan tiga dokumen yakni surat keterangan bebas Covid-19 dari gugus tugas, surat keterangan domisili dan surat keterangan sehat dari dokter.
Senior Manager Branch Communications and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengaku, antrean calon penumpang di Terminal 2 itu dikarenakan adanya pemgumpulan syarat bagi calon penumpang.
“Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB, karena calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00-08.00 WIB,” ujarnya melalui telepon selular, Kamis (14/5).
Febri menjelaskan, pada waktu tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink.
“Seperti diketahui, pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan ini, calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check in. Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 yang ada di posko pemeriksaan,” paparnya.
Ia mengungkapkan, ada sejumlah dokumen yang diverifikasi sebagai syarat agar calon penumpang dapat memproses check in. Antara lain, tiket penerbangan, surat keterangan dinas, surat bebas Covid-19, dan dokumen lainnya sesuai yang tercantum dalam Surat Edaran No. 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan covid-19.
“Saat ini sudah tidak ada antrean lagi di Terminal 2. Kami selalu berupaya untuk menjaga physical distancing di setiap area, penerapan physical distancing di Soekarno-Hatta juga akan dievaluasi berkala melihat situasi dan kondisi terkini yang cukup dinamis,” kata Febri yang dihubungi sekira pukul 08.00 WIB.
Dia menambahkan, ke depannya pihaknya juga akan melakukan penataan jadwal keberangkatan penerbangan. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya penumpukan pada saat verifikasi dokumen.
“Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan. Kami akan terus lakukan evaluasi agar penumpukan tidak terjadi lagi, ke depan dipastikan akan sesuai dengan protokol kesehatan,” tutupnya. (asp/rbnn/alt)