SERANG – Ironis, ibarat kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Nafiah, nenek dari Mohamad Daffa salah seorang korban kecelakaan kereta api pada perlintasan di Kelurahan Unyur beberapa waktu lalu kehilangan tas yang berisi uang Rp14 juta dan Handphone saat menjenguk cucunya di Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang, Selasa (24/1).
Nafiah tak menduga peristiwa tersebut menimpa dirinya. Ia tampak terpukul dengan kejadian tersebut. Pasalnya ia tak punya saudara di Kota Serang. Terlebih ia baru saja kehilangan anaknya Krisna Ganda Arfiana (33) ibu dari Daffa yang juga merupakan korban tabrak kereta api. Terlihat raut muka nya sangat sedih. Beruntung beberapa wali murid dari sekolah Al Izzah, tempat Daffa sekolah bersimpati merangkul Nafiah untuk menenangkan pikiranya. “Saya tak mengira ada orang yang mengambil tas saya. Saya juga bingung sekarang,” ujar Nafiah singkat usai ditemui di masjid Sari Asih Kota Serang.
Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB usai melaksanakan salat dzuhur di Masjid Sari Asih. Nafiah kehilangan tas saat dirinya sedang melaksanakan salat zuhur. Saat itu ada orang yang mengaku temen dari Ben Muslim, suami dari anaknya yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut menawarkan diri untuk menjaga tas milik Nafiah.
Dugaan pencurian pun mengarah pada perempuan yang tidak diketahui identitas tersebut.
Siti Shofiah salah seorang guru yang mendampingi Daffa selama dirawat di RS Sari Asih menceritakan, Nafiah ini sangat kebingungan karena dia tak mengenal semua orang-orang yang mengenal Ben Muslim. Sehingga Nafiah mudah percaya saat ada orang yang mengaku teman dari menantunya.
“Pelaku pencurian tersebut sempet gabung bersama guru-guru Al Izzah dan nenek Daffa. Saya juga baru tahu menahu kalau ada orang yang mengaku temen dari almarhum pak Ben. Jadi saya dan lainya nerima-nerima aja, karena niatnya baik mau jenguk dan mengantarnya pulang juga,” ujarnya usai melihat CCTV dari Masjid Sari Asih.
Shofiah menjelaskan ketika zuhur tiba para wali murid dan nenek Daffa serta pelaku pencurian tersebut ikut shalat bersama. Namun saat itu terduga pelaku menawarkan pada Nafiah untuk menitipkan tas milik Nafiah ke terduga pelaku. “Karena Nafiah percaya pada pelaku tersebut yang mengaku temen Pak Ben, jadi Nafiah percaya aja tas nya dititipin ke pelaku. Tapi setelah usai salat malah dibawa kabur tasnya. Saya dan temen lainya juga ga mengira orang tersebut punya niat jahat. Saya dan lainya juga percaya aja. Karena saya dan teman lainya juga tidak tahu pelaku tersebut,” tuturnya.
Shofiah mengatakan di dalam tas Nafiah ada uang dan Handphone. “Di dalamnya ada uang 12 juta dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan tempat Ben bekerja) dan Rp2 Juta milik bu Nafiah, kata bu Nafiah sih begitu. Saya dan teman guru lainya merasa kasihan. Untuk itu saya dan teman guru lainya bantu dan melaporkan ke pihak kepolisian Serang. Saat ini sedang ditangani pihak kepolisian,” ujarnya
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi di masjid tersebut sering terjadi kehilangan barang. Banyak warga yang kehilangan tas dan sepatu atau barang lainnya. Konon Para pelaku pencurian melancarkan aksinya dengan berpura-pura jadi jamaah masjid tersebut dan beragam modus lainya. Sementara itu pihak keamanan masjid dan RS Sari Asih tidak bisa dimintai keterangan. (Adef)