SERANG – Rencana Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) disambut baik oleh Provinsi Banten menyambut rencana mengganti buku sekolah pegangan siswa dengan teknologi E-Sabak bagi sekolah-sekolah di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Alasannya, kondisi pendidikan di Banten terutama wilayah selatan perlu sarana penunjang yang menggunakan teknologi.
“Tapi tetap daerah juga perlu ada terobosan-terobosan. Sehingga dapat membantu meminimalisasi angka tinggal sekolah juga masih tinggi. Makanya dengan ada seperti ini kita harapkan akan banyak membantu,” ujar Sekretaris Pendidikan Provinsi Banten Rukman Tedi kepada wartawan, di ruang dinasnya, Jumat (23/1).
Selanjutnya Tedi menganggap E-Sabak merupakan cara yang baik untuk menefektifkan pembalajaran siswa di kelas. “Sekarang sudah mulai pemerintah terlihat memberikan kemudahan. Kalau E-Sabak ini bagian dari itu daerah akan mendukung. Karena kan selama ini tidak sama rata-rata pendidikan penduduk. Antara Serang dengan Tangerang Selatan kita kita beda kondisi pendidikannya,” terang Tedi.
Angka pemerataan pendidikan lulusan rata-rata tingkat SMA merupakan bagian dari hal yang perlu didorong dalam dunia pendidikan teruatama di daerah. “Itu akan menjawab pendidikan di Banten akan setara dengan daerah-daerah lain. Bukan ketertinggalan yah, karena dengan daerah lain masih seimbang. Semata-mata karena Banten dekat dengan Jakarta,” ujarnya.(Wahyudin)