SERANG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menilai Kota Serang gagal menjadi kota sehat, lantaran tidak ada program yang terintegrasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Serang. Walikota Serang Tb Haerul Jaman angkat bicara mengenai hal tersebut. Menurutnya bukan persoalan integrasi, tapi Pemkot sedang fokus pada pembangunan fasilitas kesehatan lain seperti peningkatan pelayanan Puskesmas dan pembangunan rumah sakit (RS).
“Kalau dinilai gagal, kita juga lagi berbuat. Soalnya, kami fokus pada pembangunan fisik dulu. Semenjak Kota Serang berdiri, kita belum punya rumah sakit. Sampai saat ini, belum ada RS milik Kota Serang. Jadi Pemkot fokus di pembangunan RS dulu, sekalian kita terus meningkatkan fasilitas pelayanan Puskesmas di setiap kecamatan dengan adanya rawat inap dan Pustu (Puskesmas Pembantu) juga. Kita inginkan tahun lalu supaya rumah sakit selesai dibangun. Setelah gedung dewan sudah jadi, saat ini pembangunan rumah sakit,” ujarnya usai menghadiri acara Festival Kuliner dan Serang Art di perumahan CitraLand Puri Serang, Kamis (23/3).
Ia menjelaskan, pada 2018 rumah sakit diharapkan sudah bisa beroperasi, namun pembangunan fisiknya bertahap. “Mudah-mudahan dengan rumah sakit, Pustu dan Puskesmas yang ada rawat inap bisa melayani dengan maksimal terkait pelayanan kesehatan pada masyarakat,” katanya.
Terkait tidak ada program yang terintegrasi di setiap OPD, lanjut Jaman, sebenarnya itu hanya masalah kurangnya koordinasi. “Kita juga diharapkan semua pihak dan Forum Kota Serang Sehat, bisa meningkatkan komunikasi dengan seluruh OPD di Kota Serang. Kita yakin di setiap OPD ada program kota sehat. Cuma saat ini, mereka belum berkoordinasi dengan baik. Untuk itu kita imbau untuk mewujudkan kota sehat, seluruh OPD terkait agar meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lebih baik lagi. Semua program harus berpadu dengan baik. Sehingga OPD-OPD berjalan dan dapat terintegrasi dengan baik,” ucapnya. (Ade F)