SERANG – Pada 2017 Dinas Sosial Provinsi Banten menyatakan akan bekerja lebih maksimal dalam memberikan bantuan ke desa-desa di bawah garis kemiskinan di Banten. Saat ini ada 27 desa yang sudah terdaftar untuk mendapatkan bantuan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Ino S Rawita usai menghadiri upacara peringatan Hari Amal Bakti ke -71 Kementerian Agama tingkat Provinsi Banten di halaman Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (3/1).
” Program ini berdasarkan perencana Bappeda dan kita bekerja bersama-sama dengan SKPD lainnya. Jadi 27 desa ini diprioritaskan agar selesai dari garis kemiskinan. Kita akan terus menyisir desa-desa lainya setelah 27 desa ini selesai kita angkat menjadi lebih sejahtera,” ujarnya.
Ino menjelaskan, pada 2017 anggaran pagu Dinsos sebesar Rp42 miliar, belum termasuk bantuan lainnya seperti bansos dan hibah.” Kita belum mastikan anggaranya berapa untuk merealisasikan bantuan ke 27 desa tersebut, karena saat ini baru menyusun data yang dapat PKH berapa, RTLH berapa, dan Jamsos. Semuanya harus benar -benar valid, sebab data ini akan berkaitan dengan besaran anggaran yang dikeluarkan,” ujarnya.
“Makanya kita sedang fokus pada pendataan masyarakat yang menerima bantuan dari Dinsos. Sejauh ini persoalan yang dihadapi Dinsos adalah by name by adress-nya belum optimal. Jadi semua nya harus jelas orang-orangnya agar bantuan Dinsos tepat sasaran sehingga warga benar merasakan bantuan dari Dinsos,” ucapnya.
Selain pengentasan kemiskinan di desa-desa, pada 2017 Dinsos fokus pada program rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, dan pemberdayaan sosial. (Ade F)