Antara sedih dan bahagia, Ucok (26) nama samaran, disukai oleh janda anak dua di kampungnya, sebut saja Lela (41). Sedih karena hubungannya dilarang orangtua dan saudara, bahagia karena Lela mau melakukan apa saja untuknya. Waw.
Ditemui Radar Banten di salah satu kampung di Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (3/8) siang, Ucok sedang ngopi bareng kawan-kawannya di pos ronda. Saat asyik mengobrol, ia malah curhat soal kisah cintanya bersama Lela. Janda anak dua yang punya bodi semlohah. Penasaran dengan kisah Ucok? Yuk simak ceritanya di bawah ini.
Ucok bercerita, sejak masih sah bersama mantan suami, sebenarnya Lela sudah sering curi-curi pandang kepadanya. Namun karena Ucok masih polos dan belum paham kode-kode percintaan, ia hanya diam saja tanpa berani balas menatap. “Paling saya cuma bales senyum aja,” kata Ucok kepada Radar Banten.
Maklumlah, waktu itu ia masih sekolah SMA kelas tiga, pengalaman asmaranya masih tahap awal dan belum mengerti banyak hal. Setelah setahun kemudian, saat Ucok lulus SMA, ia mendengar kabar kalau Lela bercerai dengan suami karena masalah ekonomi. Ucok sih awalnya mencoba bersikap biasa saja, menganggap berita itu angin lalu.
Tapi saat teman-temannya mulai membicarakan soal Lela yang jadi janda, lama-lama Ucok jadi terpancing juga. Apalagi, kata teman-temannya sih, Lela termasuk janda yang menggoda, meski anaknya sudah dua, tapi bodinya bak gitar spanyol. Wajahnya juga cantik dan kulitnya putih merona, membuat Lela terlihat sempurna di mata para remaja.
Sampai suatu hari, saat Ucok dan teman-teman nongkrong bareng di pos ronda. Lela yang lewat mendekati Ucok dan mengajak mengobrol, hal itu membuat Ucok deg-degan, teman-temannya banyak yang iri dibuatnya. Kalau dulu Lela cuma berani curi-curi pandang, setelah jadi janda malah berani menyapa.
Ucok jadi bahan omongan teman-teman, bahkan ada yang menjodoh-jodohkannya dengan Lela. Padahal perbedaan usia mereka terpaut jauh Meski masih muda, Ucok memang memiliki postur tubuh yang besar. Wajahnya juga tampan, kulitnya bersih dan putih, gaya berpakaiannya juga terlihat dewasa dibanding dengan teman-teman lainnya.
Tak heran jika Lela kesemsem pada Ucok. Bukan hanya menyapa, di pertemuan kesekian kalinya. Lela secara terang-terangan mengajak Ucok main ke rumahnya. Tak mau menunggu lama, Ucok dan teman-temannya datang ke rumah Lela. “Pas di rumahnya, dia keluarin semua makanan, kita makan bareng deh rame-rame,” katanya.
Seiring berjalannya hari, tingkah laku Lela semakin menjadi-jadi. Ia berani mendatangi Ucok di tempat tongkrongan, mengajak ngobrol, bahkan dibelikan pakaian. Ucok juga beberapa kali tak bisa menolak ajakan Lela ke rumahnya. Tapi, hal itu akhirnya ketahuan orangtua dan saudara-saudaranya. “Bapak saya marah, ngancem dan ngelarang saya dateng ke rumah Teh Lela,” ujarnya.
Tapi saat Ucok main bersama temannya, tetap saja Lela terus mendekati. Walaupun sudah menghindar, tapi Ucok tak bisa bersikap cuek. Lama-kelamaan, Ucok mengaku mulai ada rasa cinta, apalagi Lela juga sudah sangat baik padanya. “Susah sih ya, mau janda atau apa juga kalau sudah cinta mah,” katanya.
Ucok malah berani melawan orangtua. Rasa cintanya pada Lela semakin besar, tapi saat keadaannya sudah sangat menegangkan, Lela malah pindah, pulang kampung ke Sumedang. Ucok pun patah hati, sampai sekarang Lela tak pernah kembali. “Sakit hati, malu juga ke orangtua, serba menderitalah pokoknya,” tukasnya. Ya ampun, sabar ya Kang. (drp/alt)