SINDANGRESMI – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kampung Leuwi Hoe, Desa Pasirloa, Kecamatan Sindangresmi dan di Desa Keramat, Kecamatan Angsana menyebabkan 80 rumah warga setempat rusak, Kamis (1/10) sekira pukul 15.30 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian diperkirakan lebih dari Rp100 juta.
Camat Sindangresmi Rudianto mengatakan, awal musibah itu terjadi ketika turun hujan dengan intensitas tinggi dibarengi dengan angin kencang. Akibat hal itu, kata dia, 35 rumah warga mengalami rusak berat dan 15 rumah lain mengalami rusak ringan. “Kejadiannya sore tadi (kemarin sore-red), banyak rumah warga yang rusak. Belum bisa kita taksir kerugiannya, tetapi bisa lebih dari Rp100 juta karena banyak rumah yang rusaknya,” katanya, kemarin.
Rudi mengaku, pihaknya telah menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang dan instansi pemerintah lain untuk memberikan penanganan dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Kita sudah menghubungi semua pihak terkait dan sudah mulai berdatangan. Banyak rumah dan pohon yang tumbang, peralatan rumah tangga dan barang berharga warga juga banyak yang rusak,” katanya.
Menurut Rudi, warga yang rumahnya rusak terpaksa harus mengungsi. Oleh karena rumah mereka tidak bisa ditempati. Dia berjanji, akan membangun tenda darurat guna menampung warga yang rumahnya rusak, agar mereka bisa beristirahat untuk sementara sampai rumahnya bisa kembali dibangun. “Ada yang tinggal sama tetangga atau kerabat juga. Tetapi kita sudah minta agar dibuatkan tenda darurat, karena banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, jadi enggak mungkin kalau semuanya tinggal atau ikut sama tetangga,” katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Damkar Kedaluratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Emil Salim mengaku langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk membantu masyarakat yang terkena musibah tersebut.
Kata dia, instansinya juga membawa bantuan sembako dan kebutuhan lain yang dibutuhkan para korban bencana. “Langsung ke lokasi untuk membantu korban dan melakukan kaji cepat terkait jumlah rumah yang rusak akibat angin puting beliung. Kita juga membawa bantuan lain yang dibutuhkan masyarakat yang rumahnya rusak akibat diterjang angina kencang,” katanya.
Emil mengatakan, kejadian serupa juga melanda Desa Keramatmanik, Kecamatan Angsana dan menyebabkan sedikitnya 38 rumah warga rusak akibat tertiup angina kencang. “Kejadian angin puting beliung bukan hanya melanda Kecamatan Sindangresmi saja akan tetapi di Kecamatan Angsana pun terjadi angin puting beliung,” katanya. Emil mengatakan, menurut data yang diterima saat ini ada sekitar 38 rumah warga Desa Keramatmanik yang mengalami rusak berat dan ringan. (dib/zis)