SERANG – Bak dayung bersambut, pimpinan DPC Partai Gerindra di Kabupaten Kota Provinsi Banten yang akan menghadapi Pilkada Serentak 2019 mengamini instruksi DPD Partai Gerindra menjadi penantang petana.
Menyandang sebagai pemenang Pemilu 2019 di Banten, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memasang target tinggi pada pilkada serentak 2020 di wilayah Banten. Partai berlambang kepala Garuda itu telah meminta kader untuk dimajukan sebagai bakal calon kepala daerah di Pilkada Kabupaten Serang, Tangerang Selatan (Tangsel), Cilegon, dan Pandeglang. Tokoh tersebut dipersiapkan untuk menantang calon-calon petahana. Terlebih sudah ada instruksi khusus dari Prabowo Subianto untuk menyiapkan kader internal dan tokoh melawan petahana.
Instruksi tegas untuk melakukan ‘perlawanan’ di Pilkada Kabupaten Pandeglang diamini Wakil Ketua DPC Gerindra Pandeglang Bayu Kusuma. Pihaknya memastikan partainya akan mengusung kader di pilkada serentak 2020. Akan tetapi, pihaknya akan melakukan rapat internal terlebih dahulu sebelum menyampaikan sosok tersebut kepada publik.
“Kita akan usung kader kita. Tetapi untuk saat ini, kita belum bisa berbicara banyak karena harus melakukan rapat internal partai dulu,” ujarnya, Minggu (13/10).
Menurut Bayu, ada beberapa kader partai yang dinilai layak dan pantas ikut meramaikan pesta demokrasi tingkat daerah tersebut. Namun, dirinya tidak menyebutkan nama kader yang dinilai pantas tersebut.
“Kalau kita berbicara kader, banyak kader partai yang layak melaju di pilkada nanti, mereka juga sudah siap secara politis. Mengenai siapa yang akan maju, ya kita tunggu saja keputusan partai,” katanya.
Langkah sama dilakukan pengurus Gerindra Kota Cilegon yang akan membentuk tim penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota.
Pengurus DPC Gerindra Cilegon Sokhidin menuturkan, rencananya penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon akan digelar pada November. “Desk Pilkada sudah dibentuk,” ujar Sokhidin.
Kata Sokhidin, sejauh ini, Gerindra belum menentukan sikap akan mengusung, mendukung, atau berkoalisi dengan partai mana. Untuk urusan tersebut, Gerindra menunggu arahan dari DPD Gerindra Provinsi Banten dan DPP Gerindra.
Disinggung terkait figur potensial di internal Gerindra, menurut pria yang menjabat sebagai wakil ketua DPRD Cilegon itu, seluruh kader Gerindra mempunyai potensi, tapi belum ada yang secara spesifik akan digadang-gadang maju.
“Lagi-lagi ranahnya DPD dan DPP. Kita bisa dari internal, bisa juga dari luar. Belum ada secara khusus digadang akan maju, masih dikaji secara internal,” paparnya.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Serang Samsul Rizal menyebutkan, kader internal yang siap maju di pilkada di antaranya Tati Nurcahyana dan Sopwan, yang keduanya merupakan anggota DPRD Provinsi Banten asal Kabupaten Serang. Kemudian, ia juga menyebutkan pengurus DPD Gerindra Provinsi Banten Sulaiman Ridho dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Serang yang juga siap maju.
Samsul mengatakan, untuk mengusung calon di pilkada, pihaknya akan melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Artinya, di luar kader eksternal juga berpotensi untuk diusung.
“Penjaringan nanti setelah rakornas (rapat koordinasi nasional-red) tanggal 16 Oktober,” ujarnya.
Diketahui, sejumlah tokoh sudah bermunculan untuk maju di Pilkada Kabupaten Serang. Antara lain, calon petahana Ratu Tatu Chasanah, peneliti Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) Lili Romli, dan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Wahyu Papat Juni Romadonia. Ketiganya mendaftar di penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di DPC PDIP Kabupaten Serang.
Kemudian, untuk mengisi bakal calon wakil bupati, sejumlah tokoh juga mendaftarkan diri di penjaringan PDIP. Yakni, Pandji Tirtayasa yang saat ini berdampingan dengan Tatu dan dua kader PDIP Kabupaten Serang, yakni Hendri Gunawan dan Harry Mirazdi.
Selain mendaftar ke PDIP, Lili Romli sudah bergeliat menggalang dukungan dari berbagai parpol. Ia sudah mendatangi beberapa pimpinan parpol seperti pimpinan Gerindra, PKS, dan PAN. Sementara itu, Ratu Tatu Chasanah saat ini sudah mengantongi sepuluh kursi DPRD yang sudah mantap mendukungnya untuk maju di Pilkada 2020. Yakni, sembilan kursi dari Golkar dan satu kursi dari Hanura.
Di Pilkada Kota Tangsel, sejauh ini nama-nama bakal calon walikota yang muncul di publik kebanyakan adalah birokrat dan pengusaha alias bukan kader parpol. “Padahal, nantinya mereka (birokrat dan pengusaha yang akan maju-red) butuh partai untuk jadi calon,” kata Ketua DPC Gerindra Kota Tangsel Li Claudia yang dihubungi via pesan WhatsApp, Minggu (13/10).
Gerindra Kota Tangsel saat ini masih berproses melakukan konsolidasi. Dalam waktu dekat, rencananya akan membuka pendaftaran untuk menjaring bakal cawalkot yang berasal dari internal maupun eksternal.
“Tentunya, ini kami lakukan karena kami ingin memenangkan kontestasi Pilwalkot Tangsel,” tambah wanita berparas manis itu.
Namun ketika didesak kapan digelar penjaringan, wanita yang menjabat wakil ketua DPRD Kota Tangsel itu hanya mengatakan, “Sabar, sabar dulu. Tunggu aja bos. Sabar, ya,” tandasnya. ( dib-jek-bam-asp/air/ira)