CURUG – Hingga Kamis (11/6), warga RT 013 RW 03, Lingkungan Singapadu Inpres, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, belum bergerak. Belum ada penataan sama sekali di lingkungan ini. Zonk!
“Iya, kami sampai sekarang masih belum melakukan penataan. Dananya (dana stimulan dari Pemkot Serang untuk menata lingkungan RT-red) sampai sekarang belum turun. Untuk penataan kan perlu biaya. Buat beli bambu, cat, dan lainnya. Kami siap menata apabila dananya sudah turun,” kata Ketua RT 013 Sayuba.
Persiapan RT ini menghadapi penilaian tahap dua Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2020, Agustus nanti, memang belum terlihat. Warga, diketahui baru kerja bakti membersihkan sampah dan saluran air di lingkungannya. Pagar yang ada pun terkesan kumuh dan tidak terawat. Pagar ini bukan dibuat saat perkampungan ini menghadapi penilaian tahap pertama, periode 4-15 Mei lalu.
“Kalau untuk kerja bakti membersihkan lingkungan, kami bisa lakukan seminggu sekali. Tapi untuk menata, agak susah di kondisi sekarang. Paling yang bisa dilakukan sekarang itu penghijauan. Kami mencangkok beberapa pohon buah seperti mangga dan rambutan. Hasilnya akan kami tanam lagi,” jelas Sayuba.
Mewakili warga RT 013, Surjana menyatakan, warga RT ini sebenarnya ingin kampungnya resik lan aman. Namun, mereka kesulitan mewujudkan keinginannya. Dana stimulan Rp5 juta per RT yang diakui belum diterima pengurus RT 013, menjadi kendala.
“Masih amburadul lah. Tapi siapa yang
enggak ingin lingkungannya jadi indah? Saya juga mau. Warga mah siap turun
kalau sudah ada bahan bakunya,” tandas Surjana.
RT 012
Kondisi serupa terlihat di RT 12, RW 03, Lingkungan Singapadu Tengah, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug. Belum satu pun upaya warganya menata lingkungan mereka untuk penilaian tahap dua.
Dari pantauan, Kamis (11/6), sampah plastik masih mudah ditemukan berserakan. Bau kotoran hewan ternak juga tercium. Beberapa kandang hewan ternak masih bercampur dengan rumah pemiliknya.
“Iya, kami belum melakukan apa pun untuk penataan. Kondisi sekarang masih sulit, ditambah dana stimulan dari kelurahan memang belum turun. Jadi, modal awal untuk penataan belum ada,” kata Ketua RT 012 Supran.
Sementara, Yuman, pemuda RT 012, mengaku baru mengetahui jika RT-nya diikutkan LRLA. Ia menyambut positif perlombaan yang telah menjadi program Pemkot Serang itu.
“Saya lihat dari Kabupaten Serang, karena wilayah kami berbatasan dengan Kecamatan Baros. Pengin sih lingkungan sini bisa juga seperti di sana. Ada pemagaran, jalan dilukis, jadi enak dilihatnya. Saya berharap sih di lingkungan sini bisa segera,” ujarnya.
Yuman menyarankan agar warga RT 012 bisa bergotong royong. Minimal dengan membersihkan lingkungan. “Sampah dulu sih yang penting. Yang lainnya baru menyusul,” katanya.
Lurah Tinggar Bajuri mengakui, dana stimulan belum diberikan kepada enam RT di wilayahnya yang ikut LRLA. Alasannya, dana stimulan baru dia terima, Jumat (12/6).
“Tadi (kemarin-red), habis (shalat-red) jumat sudah saya ambil. Rencana, besok (hari ini-red) dirapatkan dengan RT-RT yang ikut lomba,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. (rio-mg06/don)