LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID -Bupati Iti Octavia Jayabaya mengklaim pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lebak dalam jangka beberapa tahun terakhir ini meningkat. Hal itu sampaikan langsung oleh Iti pada acara pelatihan membatik dengan teknik shirobi di Rumah Batik Sehate, Jalan Abdi Negara Rangkasbitung, Jumat, 22 Juli 2022.
Kata Iti, pemberdayaan perempuan meningkat seiringnya perkembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak.
“Perempuan itu dulunya pusat kemiskinan, dan kebodohan, yang mana dulu kerjanya hanya nyari kutu sama ngobrol aja. Tapi sekarang alhamdulillah pemberdayaan kaum perempuan di Lebak sudah meningkat, banyak dari mereka yang kini terlibat dalam UMKM,” kata Iti.
Iti mengatakan, dirinya yang sebagai Bupati perempuan di Kabupaten Lebak dengan masa jabatan dua periode memiliki tugas yang berat dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Menurutnya, hingga kini perempuan masih dimarjinalkan atau dibatasi untuk mengembangkan keterampilan dan potensi yang mereka miliki.
“Perempuan jangan mau dimarjinalkan untuk mengembangkan keterampilan diri, perempuan harus juga berkreasi mengembangkan potensi diri dan tidak lupa tetap mendidik anak dengan baik yang merupakan penerus bangsa,”katanya.
Iti mengaku, pihaknya sendiri akan terus melakukan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lebak dengan memfasilitasi mereka dalam mengembangkan keterampilan yang bisa menjadi modal untuk usaha, contohnya yakni pelatihan membantik ini.
“Kita ingin ciptakan perempuan yang berdaya saing, untuk itu kita fasilitasi mereka dengan kemampuan-kemampuan khususnya dalam kerajinan kriya agar mereka bisa merubah nasib yang tadinya hanya ibu rumah tangga menjadi pengusaha yang juga dapat memperdayakan perempuan lainnya,” katanya.
Melalui pelatihan yang digelar selama 2 hari dan diikuti oleh 100 peserta itu, Iti berharap kerajinan kriya khususnya batik Lebak dapat terus berkembang dan juga mendukung visi misi dirinya untuk menjadi Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal.
“Kita harap setelah pelatihan ini, para peserta dapat juga memberikan pengetahuannya bahkan membuat kelompok-kelompok pemberdayaan perempuan yang dapat menjadi sumber inovasi dan pendapatan. Dengan begitu tingkat kesejahteraan perempuan dan keluarga di Kabupaten Lebak,” harapnya.
Sementara, Umsaro, seorang pelaku UKM dan pengrajin Batik Lebak Chanting Pradana Kabupaten Lebak mengaku, bahwa usahanya kini sudah memperdayakan 35 perempuan yang berasal dari sekitaran tempat usahanya yang berada di Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak.
“Alhamdulillah sekarang sudah bisa memperdayakan ibu-ibu rumah tangga disekitaran, mereka ada yang membatik dan packing. Disini mereka membatik 12 jenis motif Lebak, dan 6 motif yang punya saya sendiri. InsyaAllah kita akan terus menyerap tenaga lokal,” pungkasnya.
Reporter: Yusuf Permana