CILEGON – Empat pegawai di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon diamankan Polres Cilegon lantaran diduga telah mencuri masker. Keempat pegawai tersebut diantaranya adalah LL (38), MR (39), NS (39), dan AW (35). Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua di antara empat pelaku yaitu LL dan NS adalah aparatur sipil negara (ASN) di dinas tersebut. Sedangkan dua lainnya berstatus tenaga harian lepas (THL).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, empat pelaku ditangkap pada Rabu (1/4 ) sekira pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, petugas mendapatkan laporan dari salah seorang staf yang mengetahui banyak boks masker hilang setelah melakukan pengecekan gudang.
Kasat Reskrim Polres Cilegon Ajun Komisaris Polisi (AKP) Zamrul Aini menjelaskan, setelah mendapatkan laporan pihaknya mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga memeriksa sejumlah saksi. “Saksi yakni para staf Dinkes untuk menanyakan siapa yang memegang kunci gudang,” ujarnya, Kamis (2/4).
Berdasarkan keterangan para saksi didapatilah empat nama tersangka. Kemudian, petugas langsung mengamankan keempatnya. Menurut Zamrul, saat diperiksa oleh petugas Unit III Satreskrim Polres Cilegon keempat pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku mengaku masker tersebut akan dijual secara daring dengan harga berkisar Rp50 ribu untuk setiap boks.
“Ada 120 boks masker yang sudah dijual oleh tersangka, sisanya tinggal 63 pcs masker, dijualnya secara online. Saat ini seluruh tersangka sudah dilakukan penahanan di Polres,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinkes Kota Cilegon Arriadna mengaku kecewa terhadap perilaku empat pegawai yang bekerja di organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpinnya.
“Pada prinsipnya saya sebagai pimpinan sangat menyayangkan dan marah besar atas apa yang dilakukan oleh pegawai kami, ini dapat mencoreng nama Dinkes dan Walikota Cilegon,” ujarnya.
Arriadna menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat penegak hukum. Agar kejadian tersebut, agar tidak terulang, Arriadna menegaskan bahwa dirinya akan lebih selektif menempatkan petugas Dinkes Cilegon untuk melakukan penjagaan di gudang.
“Artinya memilih untuk bekerja di gudang memang tidak mudah, tidak semua orang yang bisa dipercaya, memilih orang yang jujur itu susah,” ujarnya. (bam/nda/ags)