RANGKASBITUNG, RADARBANTEN.CO.ID- Enam ekor sapi di Kecamatan Wanasalam, Lebak terindikasi tertular penyakit Mulut Kuku (PMK).
Karena itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Lebak telah membawa sempel ke enam ekor sapi tersebut ke Laboratorium Balai Veteriner Subang Lematon.
“Ya, hasil pemeriksaan ada enam ekor sapi milik peternak yang terindikasi PMK,” kata Kepala Disnakwan Lebak Rahmat ditemui di aula Setda Lebak, Rabu (21/6).
Dia menjelaskan, gejala ke enam ekor sapi yang terindikasi PMK seperti demam panas 41 derajat dan menggigil, tidak nafsu makan, keluar air liur berlebihan, kuku terluka dan lepas dan hewan ternak lepas.
“Kita menunggu hasil pemeriksaan labnya. Maksimal satu minggu dah keluar hasilnya,” ujarnya.
Dalam upaya mencegah masuknya PMK ke Kabupaten Lebak, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mulai dari menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan PMK hingga melakukan pengawasan kesehatan ternak ke sentra-sentra peternakan di 28 kecamatan di Lebak bersama unsur kepolisian di tingkat kecamatan.
Sejak merebaknya PMK pada hewan pihaknya memperketat pengawasan dengan membentuk tim untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kepada hewan. Pengawasan dilakukan sejak 13 Mei.
“Kami melakukan pengawasan dan pemeriksaan ribuan hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba dan kambing. Kami juga terus berkomunikasi dan memberikan edukasi kepada pengusaha ternak agar waspada kemungkinan masuknya PMK pada ternak di Lebak. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang dengan menyemprot secara rutin disinfeksi,” ujarnya.
Dia mengatakan, salah satu yang harus diwaspadai dalam pencegahan wabah tersebut adalah masuknya hewan ternak dari luar daerah. Karena itu hewan ternak dari luar daerah wajib mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal.
Sekda Lebak Budi Santoso mengatakan, PMK mesti menjadi perhatian supaya warga Lebak bisa aman saat mengonsumsi daging kurban.
“Saya telah menginstruksikan Dinas peternakan, untuk melakukan pengawasan di titik-titik masuknya hewan kurban dari luar Lebak. Supaya dilakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit pada hewan kurban,” ujarnya.
Kepada masyarakat Lebak, dia mengimbau supaya mewaspadai adanya kemungkinan penyakit tersebut supaya aman saat akan dikonsumsi.
“Warga masyarakat supaya lebih teliti dan berhati-hati saat akan membeli sapi, terutama saat pelaksanaan kurban seperti sekarang ini,” katanya. *
Reporter : Nurbidin