Selain itu, sambung Fadhlin penggelolaan tata kota juga mesti terencana dengan baik, sehingga bisa menjadi kawasan bisnis terpadu. Seperti halnya di kota kota lain.
Kota Tangerang kata Fadhlin, lebih identik dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Sementara kawasan bisnis belum tertata dengan baik.
” Seperti di SBCD Jakarta,” pungkas putra Gubernur Banten, Wahidin Halim itu.
Diketahui melalui program Kota Layak Investasi itu, Pemkot Tangerang melakukan terobosan dengan cara memangkas jalur investasi melalui sistem online maupun membuat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang mengintegrasikan 10 dinas dalam satu lokasi serta pelayanan di Sabtu dan Minggu.
Berdasar data terakhir atau pada 2017 lalu realisasi investasi di Kota Tangerang mencapai Rp5,5 triliun. Lima sektor besar penyumbang investasi di Kota Tangerang adalah sektor perdagangan dan reparasi, sektor logam mesin dan elektronik, sektor makanan, sektor kimia, dan sektor tekstil.
“Terobosan itu membuat investasi di Kota Tangerang meningkat setiap tahun yang juga mendorong peningkatan pendapatan asli daerah,” ungkap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah beberapa waktu lalu. (lla)