MALINGPING – Calon Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Umar Soleh menegaskan, legowo dengan kekalahan pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 24 Oktober 2021. Bahkan, setelah penghitungan dirinya mengimbau kepada tim sukses, pendukung, dan simpatisan untuk mendukung calon kades terpilih, yakni Alek.
“Saya sejak awal mengajak kepada tim sukses, pendukung, dan simpatisan untuk mendukung calon kades terpilih,” kata Umar Soleh kepada Radar Banten, Selasa (2/11).
Untuk itu, dirinya kaget ketika dikaitkan dengan peristiwa penutupan jalan yang dilakukan tim suksesnya di Kampung Margamulya. Tindakan penutupan jalan yang dilakukan Didih tanpa koordinasi dan komunikasi dengan dirinya. Hal itu merupakan keputusan pribadi Didih yang kecewa dengan pendukung calon kades terpilih. Karena, mereka meledek Didih dan pendukungnya yang lain.
“Tapi, sekarang semuanya sudah selesai. Walaupun, saya kecewa dengan pemberitaan di media yang menyudutkan diri saya. Ditambah lagi, saya tidak diberikan ruang untuk memberikan keterangan. Ini tendensius dan telah menyakiti keluarga serta barisan pendukung kami,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, jalan lingkungan di Margamulya, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, ditutup pemilik tanah Didih. Sebelum pencoblosan 24 Oktober 2021 lalu, Didih menyatakan, akan menutup jalan lingkungan yang melintas di atas lahan keluarga besarnya jika calon kepala desa (kades) yang diusungnya Umar Soleh kalah. Pernyataan tersebut kemudian diredam calon kades Umar Soleh. Dia meminta, Didih tidak melakukan tindakan apapun setelah pemungutan dan penghitungan suara.
Setelah dilakukan penghitungan, Umar Soleh sebagai kades petahana hanya meraih 1.438 suara, sedangkan lawan politiknya Alek berhasil unggul dengan 1.835 suara. Pendukung Alex kemudian meledek Didih. Mereka menilai, ancaman Didih omdo (omong doang) soal penutupan jalan lingkungan yang dibangun dalam program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) itu.
Kesal dengan ledekan dari pendukung Alek, Didih memutuskan untuk memblokir jalan lingkungan yang melintas di atas tanah keluarga besarnya itu. Awalnya, jalan diblokir menggunakan kayu. Namun, tidak ada permintaan maaf dari pendukung lawan. Untuk itu, dia menurunkan batu dan membuat tembok yang menutupi badan jalan.
Pemblokiran jalan, lanjutnya, diviralkan dan narasinya dibuat menyudutkan calon kades petahana Umar Soleh. Untuk itu, Didih angkat bicara menyikapi pemberitaan tersebut.
“Saya tegaskan, penutupan jalan di atas lahan keluarga merupakan inisiatif saya pribadi. Tidak ada arahan dari siapapun, bahkan calon kades yang saya dukung sejak awal sudah melarang penutupan jalan tersebut,” kata Didih. (Mastur)
Darurat, Stok Darah di UDD PMI Lebak Menipis
LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Stok darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lebak menipis sejak sebelum Lebaran. Hal...
Read more