SERANG – Suhendar (25), nekat bunuh diri di perlintasan kereta api (KA) di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu (12/8). Diduga korban frustrasi lantaran gagal memeroleh restu nikah dari orangtua kekasihnya.
Informasi yang diperoleh, peristiwa itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB. Sebelumnya, korban menghampiri penjaga palang pintu bernama Muhammad Rusdi.
Korban sempat memberikan nasi bungkus kepada Rusdi sembari menanyakan jadwal kedatangan KA.
Tak lama, lengkingan suara klakson KA terdengar, korban mendadak berdiri dan berlari menerobos palang pintu KA. Begitu KA dari arah Merak menuju Rangkasbitung mendekat, korban menempelkan lehernya di atas rel. “Dia langsung ngejar saat keretanya datang,” kata Rusdi, kemarin.
Rusdi sempat ingin menarik korban. Namun, lantaran KA semakin mendekat, Rusdi mengurungkan niatnya. “Saya mau nolong, tapi sudah tidak keburu lagi,” ujar Rusdi.
Akibatnya, korban tewas dengan kondisi kepala terpenggal.
Warga di sekitar lokasi berduyun melihat jasad korban. Namun, tidak ada satupun yang mengenalinya. Korban diketahui hanya meninggalkan motor Yamaha Vega ZR nopol A 6431 BS yang diparkirkan di dekat perlintasan. “Identitas korban awalnya belum diketahui,” kata Kasat Lantas Polres Serang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Gesit Febriyatmoko.
Identitas korban baru diketahui setelah pihak keluarganya mendengar informasi kecelakaan dan melihat motor yang ditinggalkan oleh korban. Mereka mendatangi Polres Serang Kota setelah jasad korban dievakuasi ke RS dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang. “Jasad korban tadi dibawa ke RSUD Serang,” kata Gesit.
Rahmatullah (35), kakak korban mengaku, adiknya mengalami depresi lantaran gagal menikah. Orangtua kekasih sang adik enggan memberi restu hubungan mereka. “Dia (korban-red) depresi sudah satu tahun karena hubungannya tidak direstui,” ujar Rahmatullah.
Namun, Rahmatullah tidak menyangka adiknya bakal nekat bunuh diri. Sebab, korban masih terlihat semangat berdagang. “Adik saya jualan sate. Dia baru mulai usaha lagi,” tutur Rahmatullah. (mg05/nda)