SERANG – Keinginan untuk membeli barang baru terkadang menjadi suatu masalah, yang dihadapi oleh sebagian masyarakat yang tidak ingin menguras kantongnya dalam-dalam. Mengatasi masalah itu, mereka lebih memilih membeli barang bekas (second) yang kualitasnya tidak jauh dari barang baru, namun dengan harga ‘miring’.
Di Kota Serang terdapat salah satu pasar loak yang sangat terkenal untuk berburu barang-barang bekas, yang biasa disebut Gang Rendah di kawasan Pasar Lama. Dengan berjalan kaki, terlihat kios-kios dan penjual emperan bertebaran di sepanjang Gang Rendah. Berbagai macam barang bekas diperjualbelikan di sana, mulai dari peralatan rumah tangga, barang-barang elektronik, seperti blender dan mixer, kulkas, kipas angin, peralatan pertukangan, sparepart kendaraan bermotor, handphone, dan masih banyak barang-barang lainnya dijualbelikan.
“Tak ada yang baru, semuanya bekas, tapi masih layak dipakai,” kata Asep, seorang pedagang handphone bekas, Selasa (20/9).
Asep mengaku, harga handphone di pasar loak Gang Rendah jauh berbeda dibanding harga toko yang menjual handphone second. Seperti harga sebuah handphone merek ternama keluaran terbaru yang harga di toko bisa mencapai Rp1 juta ke atas, dapat dibeli dengan harga Rp1 juta saja di sini. “Tapi ya itu, kita harus jeli dan pandai mengecek,” ucapnya.
Menurut Asep, perbedaan harga yang begitu signifikan memang menjadi alasan mengapa pasar loak Gang Rendah banyak didatangi oleh pemburu barang-barang bekas. Keuntungan lain yang didapat di pasar loak ini, para calon pembeli juga dapat bertemu langsung dengan penjual handphone yang sengaja datang untuk menjual kepada pedagang.
“Kadang ada juga yang sengaja mau jual ke pedagang. Jadi kalau beruntung, pembeli bisa dapat barang dari pengunjung yang sengaja kesini. Biasanya mereka menjual barang karena butuh duit dan makanya harga lebih murah,” ujarnya.
Selain Asep, Ibnu pedagang peralatan sepeda bekas mengaku, sudah berjualan di pasar loak Gang Rendah selama lima tahun. Sebelum berjualan di Gang Rendah, ia pernah berjualan di Terminal Kepandean.
“Di sini lebih ramai dari pada dagang di tempat sebelumnya. Alhamdulillah ada aja (pembeli) setiap harinya,” katanya.
Sementara itu, Ali seorang pengunjung pasar loak mengatakan, sangat terbantu dengan adanya pasar barang bekas. Ia mencari handphone jadul. Beruntung mendapatkannya dengan harga yang cukup terjangkau.
“Coba kalau di toko harganya tinggi, itu juga kalau masih ada. Kalau beli di sini, harga bisa ditawar. Tapi kita harus jeli terhadap barang-barang yang hendak dibeli, kalau enggak jeli bisa-bisa kena tipu. Makanya cek dan teliti sebelum beli,” ungkapnya.
“Lumayan kita bisa ngirit. Kalau fungsinya sama mengapa harus yang baru, yang penting barang masih bisa dipakai, bekas tidak masalah. Di pasar loak juga bisa melakukan barter atau tukar tambah barang,” tambahnya. (Wirda)