SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim menginginkan alokasi dana corporate social responsibility (CSR) tahun 2017 lebih banyak difokuskan di Kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan bersama forum CSR Banten di ruang kerja Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (8/6).
Gubernur Banten yang akrab disapa WH itu mengatakan, forum CSR harus patuh pada peraturan. Salah satunya dalam rangka menyalurkan dana sosial ini masih kurang memberikan informasi kepada publik sehingga ke depannya perlu diperbaiki. “Saya minta partisipasi forum CSR ini ikut membantu taman kota terutama di ibukota,” ujar WH.
Dikatakannya, dana CSR itu bertujuan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat sehingga kehadirannya sangat ditunggu. Selanjutnya, WH berharap, ke depan forum CSR mampu bersinergi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. “Ke depan, forum ini harus melengkapi program-program kita di provinsi (Banten-red),” katanya.
Pimpinan Forum CSR Denny Mulyadi mengatakan, Gubernur sebenarnya menginginkan konsen apa saja yang memang harus dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Banten yang selama ini dihimpun. Sehingga, apa yang belum masuk pembangunan APBD bisa masuk pembangunannya melalui dana CSR. “Tadi lebih konsen kaitan dengan pengelolaan CSR, alokasi untuk dana,” katanya.
Ia juga mengatakan, ke depan Pemprov Banten akan melakukan penataan ulang bersama forum, alokasi dana CSR tersebut, sehingga berdampak langsung kepada masyarakat. Seperti pada penanganan gizi buruk, rutilahu (rumah tidak layak huni), jembatan, jambanisasi, kursi roda untuk difabel. “Pak Gubernur punya harapan, penataan ibukota Provinsi Banten, seperti penataan Banten Lama, taman kota, alun-alun, dan trotoar jalan,” katanya.
Pria yang menjabat sebagai Pimpinan Kantor Wilayah IV Bank Jabar Banten (bjb) itu mengatakan, alokasi dana CSR di Banten masih difokuskan pada kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup. Namun memang diakui dirinya, seperti pembangunan jembatan di Lebak juga dilakukannya sebagai bentuk amanat. “Selama ini memang masih fokus pada kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup,” katanya. “Kami tentu akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk penataan dan pengalokasian dana CSR tersebut,” tambah Denny.
Disinggung mengenai alokasi dana CSR yang dikeluarkan oleh bjb sendiri, kata Deni, selama tahun 2017, pihaknya mengeluarkan dana CSR sebesar Rp 5,2 miliar. Alokasi tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,6 miliar. “Kendati memang sudah ada Bank Banten, tapi bjb masih tetap berjalan karena sahamnya dipegang oleh pemkab/pemkot sehingga tidak mempengaruhi. Kita tetap optimistis ke depan,” tandasnya. (Fauzan Dardiri/RBG)