Tak hanya guru ASN di SMA/SMK/SKh negeri yang diperhatikan kesejahteraannya melalui tunjangan kinerja (tukin), Gubernur Banten Wahidin Halim juga memperhatikan kesejahteraan guru honorer baik itu di sekolah negeri maupun di swasta. Dulu, guru honorer di sekolah negeri hanya mendapat honor sekira Rp600 ribu sampai Rp1 juta per bulan. Namun, saat Wahidin Halim menjadi gubernur, para guru honorer di sekolah negeri mendapatkan gaji pokok berdasarkan wilayah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, guru di Tangerang Raya mendapatkan gaji pokok Rp1,7 juta, Serang dan Cilegon Rp1,5 juta, serta Lebak dan Pandeglang Rp1,1 juta. “Tak hanya gaji pokok, mereka mendapatkan honor lain sesuai dengan jumlah jam mengajar,” ujarnya.
Ia mencontohkan, apabila dalam satu bulan mengajar 40 jam dengan honor Rp75 ribu per jam, maka guru tersebut mendapatkan honor sekira Rp3 juta. Apabila ditambah gaji pokok, maka guru tersebut bisa mengantongi lebih dari Rp4 juta per bulan. Jumlah itu belum ditambah apabila guru yang bersangkutan mendapatkan tugas tambahan lain seperti wali kelas dengan honor senilai Rp450 ribu. “Artinya guru honorer di sekolah negeri sejahtera, ini terjadi saat Wahidin Halim menjadi Gubernur Banten,” tutur Tabrani.
Tak hanya guru honorer di sekolah negeri yang diperhatikan, ia mengaku guru honorer di sekolah swasta yang jumlahnya mencapai 14 ribu orang juga mendapatkan insentif dari APBD Provinsi Banten sebesar Rp500 ribu per bulan. Syarat untuk mendapatkannya hanya memenuhi jam mengajar selama 12 jam.
“Ketika kesejahteraan guru naik, guru merasa bahagia, rasa itu juga yang dirasakan Wahidin Halim,” ujarnya. Lantaran, gubernur adalah anak seorang guru, sehingga merasakan apa yang guru rasakan. (*)