SERANG – Guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Banten tergolong masih belum sejahtera. Pemberian insentif kepada para guru PAUD selama ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah masing-masing.
Bunda PAUD Provinsi Banten Adde Rosi Khoerunnisa mengatakan, pihaknya akan mendorong Bunda PAUD di kabupaten/kota untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan kepala daerah kabupaten/kota. “Untuk meningkatkan insentif bagi para guru PAUD,” ujar Adde Rosi usai pengesahan Pokja Bunda PAUD Provinsi Banten di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Rabu (22/7).
Selama ini, tambah Adde Rosi, bunda-bunda PAUD di kabupaten/kota rajin melaksanakan program dan menganggarkan bantuan. Namun, selama tiga tahun, Bunda PAUD Provinsi Banten tidak ada bantuan atau minimal pembinaan dan pengawasan. “Karena kaitannya tadi masalah wewenang yang ada di undang-undang,” ungkapnya.
Dengan adanya Bunda PAUD tingkat provinsi, istri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy ini mengatakan, hal itu menjadi jalan keluar untuk beraudiensi dan menyampaikan aspirasi para pendidik PAUD kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
Selain mengandalkan APBD, Adde Rosi juga mengaku pihaknya menggandeng stakeholder terkait yang ada di Banten agar dapat menyalurkan program corporate social responsibility (CSR) mereka untuk pendidikan PAUD di Tanah Jawara ini. “Kita angkat partisipasi mereka untuk kebutuhan PAUD yang ada di Banten,” tuturnya.
Selain insentif, perempuan yang menjabat sebagai Anggota DPR RI ini mengungkapkan, fasilitas lembaga PAUD di Banten juga masih kurang. Untuk itu, peran semua stakeholder sangat dibutuhkan.
Ketua Pokja Bunda PAUD Provinsi Banten Mira Merdianty mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan OPD-OPD yang ada di lingkup Pemprov Banten untuk meningkatkan PAUD yang ada di Banten melalui program kerja yang ada. Sebagai langkah awal, pihaknya akan membentuk Pokja Bunda PAUD di kabupaten/kota. “Keberadaan Pokja Bunda PAUD di kabupaten/kota penting karena mereka yang lebih mengetahui kondisi PAUD yang ada di wilayah masing-masing. Dengan begitu, program yang akan dijalankan tepat sasaran,” tuturnya. (nna/nda)