SERANG – Penerapan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2017 belum bisa diterapkan di seluruh sekolah di Provinsi Banten. Dari total sekolah yang ada, hanya 33,40 persen atau 1.291 sekolah yang akan melaksanakannya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, dari 1.291 sekolah yang siap melaksanakan UNBK, perinciannya untuk SMP sebanyak 322 sekolah, MTS sepuluh sekolah, SMA 448 sekolah, MA 14 sekolah, dan untuk SMK 497 sekolah. “Dari semua jumlah itu, sekolah di Kabupaten Serang yang paling banyak dengan jumlah 331 sekolah,” kata Sekretaris Dindikbud Banten Ardius Wirantono saat dihubungi Radar Banten via pesan WhatsApp, kemarin.
Sejauh ini, kata Ardius, persiapan sekolah yang akan melaksanakan UNBK sudah berjalan cukup baik. Bahkan, pihaknya sudah melakukan pelatihan bagi pengawas yang khusus melakukan pengawasan di sekolah yang menggunakan ujian berbasis teknologi tersebut. “Kami sudah melatih 35 orang. Mereka sudah kami latih di Bandung untuk dapat mengawasi proses pelaksanaan ujian di SMA SMK yang sudah UNBK,” katanya.
Sementara, untuk sekolah yang ujian manual atau ujian nasional berbasis kertas dan pensil berjumlah 2.574 sekolah. Perinciannya, 1.046 SMP, 974 MTS, 57 di tingkat SMA, 367 di tingkat MA, dan 130 di tingkat SMK.
Kata Ardius, pada Minggu (12/3), soal untuk UNKP sudah sampai pada gudang penyimpanan milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten di Trondol, Kota Serang. Soal baru didistribusikan dari percetakan pusat. Baik soal untuk SMA, SMK, MA, dan SMA luar biasa.
Selanjutnya, soal-soal akan didistribusikan ke kabupaten kota pada tiga hari sebelum pelaksanaan ujian. Pelaksanaan ujian SMK mulai 3 sampai 6 April, untuk SMA MA dilaksanakan pada 10 sampai dengan 13 April 2017. “Disusul seminggu berikutnya, ujian paket C,” terangnya.
Pihaknya telah meminta agar masing-masing kabupaten kota melakukan koordinasi persiapan menjelang ujian nasional tersebut. Baik yang dilaksanakan dengan basis komputer ataupun yang masih menggunakan kertas dan pensil. “Ini harus segera disiapkan,” katanya.
Mulai kantor cabang dinas di kabupaten kota, Ardius juga meminta agar segera membentuk rayon-rayon yang digunakan sebagai tempat pendistribusian soal. “Dengan adanya rayon, sekolah tinggal ambil saat hari H,” katanya.
Lebih jauh Ardius mengatakan, Dindikbud Banten siap mengawal penuh agar tidak ada kebocoran soal. Menurutnya, untuk menjaga keamanan, pihaknya telah meminta kepada pihak Polda Banten dan Polres Serang untuk pengamanan selama 24 jam penuh. “Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan,” katanya.
Dihubungi terpisah, anggota Komisi II DPRD Banten Rano Alfath mengatakan, Dindikbud dan sekolah harus melakukan antisipasi agar tidak terjadi kendala teknis saat pelaksanaan ujian. “Sebaiknya sekolah yang akan UNBK melakukan koordinasi dengan PLN agar tidak ada pemadaman listrik,” katanya.
Selain itu, pihak sekolah juga harus bisa memotiviasi siswa agar siap melaksanakan ujian nasional. Jangan sampai pelaksanaan ujian menjadi momok yang menyeramkan. “Ini yang penting, memotivasi siswa agar mereka lebih enjoy saat ujian,” kata Sekretaris DPD Hanura Banten ini. (Supriyono/Radar Banten)