CILEGON – Liga 2 Indonesia 2017 memakan korban. Pelatih asing sarat pengalaman asal Moldova yang menukangi Cilegon United (CU), Arcan Iurie menjadi korban pertama kerasnya kompetisi sepak bola Indonesia.
Mantan pelatih Pusamania Borneo FC, Persib Bandung, Persita Tangerang, dan Persik Kediri itu dipecat manajemen CU usai Laskar Geger Cilegon–julukan CU–menelan hasil buruk di tiga laga awal grup 2 Liga 2 Indonesia 2017. Dari tiga laga tersebut, CU hanya mampu meraih satu poin ketika bermain imbang 0-0 dengan Persikad Depok di kandang sendiri, Stadion Krakatau Steel (KS), Cilegon.
Sementara pada dua laga lain, CU harus menelan kekalahan. Kalah atas Perserang dengan skor 0-1 dan Persikabo Bogor dengan skor 1-2. Kekalahan atas Persikabo Bogor menjadi puncak amarah manajemen CU sehingga memutuskan mengakhiri kontrak kerja sama dengan Arcan Iurie.
Kini manajemen CU memercayakan tampuk kepelatihan kepada putra daerah, Imam Riyadi. Nama mantan pemain timnas Indonesia itu sudah tidak asing lagi bagi CU. Empat kali menjadi asisten pelatih di CU, yakni asisten Bambang Nurdiansyah, asisten Kas Hartadi, asisten Iskandar makmur, dan asisten Arcan Iurie. Bahkan, Imam pun pernah menjadi kepala pelatih CU ketika menghadapi turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Ternyata tidak hanya Arcan Iurie yang didepak manajemen CU. Selain Arcan, tiga pemain juga harus mengakhiri kontraknya lebih awal dengan CU. Ketiga pemain tersebut, yakni Hermansyah (gelandang), Gusripen (bek), dan Abdul Ali Nahumarury (striker).
CEO CU Yudhi Apriyanto mengatakan, hasil kurang memuaskan pada tiga laga awal yang dilakoni CU di grup 2 Liga 2 Indonesia 2017 menjadi alasan Arcan Iurie dan tiga pemain lainnya didepak dari skuat Laskar Geger Cilegon. “Sekarang coach Arcan Iurie kita istirahatkan atau kita rumahkan dulu karena melihat performa tim di tiga laga awal sangat tidak memuaskan. Seperti kayak Iwan Setiawan (Kepala Pelatih Persebaya-red) yang juga diistirahatkan oleh manajemen Persebaya lantaran hingga saat ini Persebaya terjerembab di dasar klasemen grup 5,” kata Yudhi kepada Radar Banten di Stadion KS, Cilegon, Senin (8/5) sore.
Yudhi menambahkan, begitu juga halnya dengan tiga pemain yang telah resmi dicoret dari skuat CU. “Kalau tidak bisa memberi kontribusi, untuk apa dipertahankan? Sekarang kita fokus kepada skuat yang ada dan nanti kita berbenah di putaran kedua. Untuk pelatih, sementara kita berikan kepercayaan kepada Imam Riyadi. Kalau performa tim meningkat, tidak menutup kemungkinan Imam kita jadikan kepala pelatih permanen,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden CU Edi Ariadi mendukung langkah yang diambil manajemen untuk menyikapi kondisi tim saat ini. “Tentunya manajemen sudah koordinasi dan komunikasi dengan kita sebelum mengambil keputusan. Ya untuk kebaikan tim, kenapa tidak kita dukung,” ucapnya singkat. (Andre AP/Radar Banten)