SERANG – Harga bawang merah sudah hampir satu bulan mengalami kenaikan. Bahkan hingga 100 persen kenaikannya.
Salah seorang pedagang di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Rini menyatakan, kenaikan bawang merah terjadi sejak sebulan terakhir. Kenaikan hampir tembus 100 persen. “Tadinya Rp28 ribu per kilogram (kg) sekarang harganya mencapai Rp50 kilogram,” katanya.
Kata Rini, kenaikan harga bawang merah dikarenakan para penjual mengalami kesulitan mendapatkan pasokan bawang. Ia memperkirakan kenaikan disebabkan minimnya stok bawang dari para petani, ditambah pandemi Covid-19. “Kata yang ngirim bawangnya sudah dicari. Kalau pun ada harganya mahal hampir dua kali lipat,” katanya.
Senada dikatakan Rini. Pedagang lainnya, Nuraisah mengatakan, salah satu penyebab kenaikan barang merah dikarenakan menjelang bulan Ramadan. “Kalau munggahan (sepekan sebelum puasa-red) biasanya naik. Tapi, kenaikannya tidak seperti ini, hampir 100 persen,” katanya.
Selain bawang merah, kata Nuraisah beberapa jenis bahan masakan lainnya yang naik seperti cabai merah menjadi Rp36.000 per kg dari sebelumnya Rp22.000 . Kemudian, cabai keriting dan rawit menjadi Rp28.000 per kg, sebelumnya Rp20.000. “Gula juga tetap masih Rp19 ribu belum turun. Dari awalnya Rp12.000 per kg,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Yoyo Wicahyono mengatakan, kenaikan harga bawang dan bahan sembako lainnya tergolong tidak signifikan. Ia pun menjelaskan, kenaikan dikarenakan permintaan jelang ramadan menjadi salah satu penyebab utamanya. “Biasanya kalau mau Ramadan harga beberapa jenis barang naik. Seperti halnya bawang merah,” katanya.
“Operasi pasar dimungkinkan. Namun kami akan analisas dulu ini untuk mengetahui pasti kenaikannya karena apa,” sambung Yoyo.
Kondisi serupa terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Serang. Harga bawang merah melonjak. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang Abdul Wahid mengatakan, harga bawang merah saat ini sudah tembus Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per kg. Harga normalnya, kata dia, sekitar Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kg.
Ia mengatakan, tingginya harga bawang merah lantaran permintaan masyarakat yang tinggi menjelang Ramadan. Pihaknya memastikan stok bawang merah selama Ramadan masih tersedia. “Nanti kita koordinasi dengan Bulog mudah-mudahan ada operasi pasar,” katanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, selain permintaan masyarakat yang tinggi, hambatan distribusi dari luar daerah juga ikut mempengaruhi harga yang tinggi. “Di Brebes, Pati dan NTB baru panen awal bulan ini, mungkin juga karena sikap menahan penjualan menunggu puasa,” ujarnya. (fdr-jek/air)