SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemprov Banten siap menyalurkan cadangan beras daerah dari Dana Insentif daerah (DID) sebanyak 2.139,71 ton dalam dua tahap. Sementara untuk Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP), Provinsi Banten dialokasikan 214,99 ton.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, komoditi beras di sejumlah daerah terus mengalami fluktuatif harga. Untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi, baik kepada Bulog maupun pemerintah pusat untuk dapat menekan kenaikan harga beras.
“Kita melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, dan yang menjadi wewenang daerah kita upayakan semaksimal mungkin,” tegas Al usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang dipimpin Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir secara virtual di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Senin, 18 September 2023.
Al juga mengaku Bulog akan segera menyalurkan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) secara nasional. “Mudah-mudahan dengan digelontorkan beras itu yang juga disalurkan ke Provinsi Banten dapat mempengaruhi penurunan harga beras,” tuturnya.
Tidak hanya itu, kata Al, Provinsi Banten juga memiliki cadangan beras daerah yang dapat digunakan dalam menekan kenaikan harga komoditi beras.
“Selain bantuan sosial, Bulog juga akan menyalurkan beras ke pasar-pasar melalui kegiatan SPHP. Tentunya hal itu juga akan berpengaruh terhadap harga ke depannya,” terang pria yang masih menjabat sebagai Sekda Banten definitif ini.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten Aan Muawanah menyampaikan, pada September hingga Oktober 2023, Pemprov Banten akan menyalurkan beras yang berasal dari DID untuk 108.289 KPM setara 1.082,89 ton dan 105.682 KPM setara dengan 1.056,82 ton beras.
“Itu akan kita salurkan di luar agenda penyaluran bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional,” ujarnya.
Sedangkan, lanjutnya, untuk Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP) Banten hingga saat ini tersedia sekitar 214,99 ton. “Untuk yang 214,99 ton disimpan sebagai CBPP, hal itu dapat dikeluarkan bila dalam keadaan yang mendesak akibat kejadian luar biasa,” terang Aan.
Reporter : Rostinah
Editor : Aas Arbi