radarbanten.co.id
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper
No Result
View All Result
radarbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama Sosial Budaya

Hebat! Sejumlah Profesi Unik Dapat Penghargaan di Yogya

Aas Arbi by Aas Arbi
17-08-2015 17:59:57
in Sosial Budaya
Hebat! Sejumlah Profesi Unik Dapat Penghargaan di Yogya
Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp
HARI jadi ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia menjadi berkah bagi beberapa pemelihara candi di Yogyakarta. Penghargaan terhadap para pekerjaan yang masih dianggap sebelah mata itu diberikan dalam acara ‘Seribu Cita Satu Indonesia 2015’ di halaman Candi Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, Senin (17/8/2015).

Beragam profesi yang memperoleh penghargaan dalam acara itu yakni steller (penyusun batu candi), pemelihara candi, burung gendong, penjaga palang pintu perlintasan kereta api, penjual jamu, pembuat mainan tradisional, sopir ambulan, penggali kubur, ahli janur (pembuat bahan sesaji dalam adat jawa), petani organik, arsitek, fotografer, hingga penggerak media siber.

Beberapa nama sekaligus profesi sebagai perwakilan memperoleh penghargaan yakni Yuli Kusworo (arsitek), Suharto (steller), Didik Nini Thowok (maestro tari), Dodi Sandradi (fotografer), Singgih Susilo Kartono (magno radio dan spagi), Bambang Erbrata Kalingga (penggerak petani organik), dan Antonius Sasongko Wahyu Kusumo (kampung cyber). Penghargaan yang diberikan berupa piagam dan sejumlah uang.

Koordinator acara, Markus Winarto, menuturkan pemberian penghargaan kepada orang-orang dengan profesi tak terpandang itu merupakan bentuk rasa terima kasih terhadap kontribusi mereka yang jarang dihargai orang lain. “Mereka penggerak keberanian dan mereka tidak mendapat sokongan dari siapa pun,” kata Markus.

Salah satu penerima penghargaan, Suharto mengungkapkan terima kasih. Sebagai penyusun batuan candi, menurutnya pekerjaan yang ia lakukan memang dipandang miring oleh khalayak. “Namun, saya berharap hasil kerja yang saya lakukan memperoleh apresiasi dari masyarakat. Mereka menjadi peduli dan cinta dengan benda cagar budaya,” ucapnya. (pc/rbc)

HARI jadi ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia menjadi berkah bagi beberapa pemelihara candi di Yogyakarta. Penghargaan terhadap para pekerjaan yang masih dianggap sebelah mata itu diberikan dalam acara ‘Seribu Cita Satu Indonesia 2015’ di halaman Candi Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, Senin (17/8/2015).

Beragam profesi yang memperoleh penghargaan dalam acara itu yakni steller (penyusun batu candi), pemelihara candi, burung gendong, penjaga palang pintu perlintasan kereta api, penjual jamu, pembuat mainan tradisional, sopir ambulan, penggali kubur, ahli janur (pembuat bahan sesaji dalam adat jawa), petani organik, arsitek, fotografer, hingga penggerak media siber.

Beberapa nama sekaligus profesi sebagai perwakilan memperoleh penghargaan yakni Yuli Kusworo (arsitek), Suharto (steller), Didik Nini Thowok (maestro tari), Dodi Sandradi (fotografer), Singgih Susilo Kartono (magno radio dan spagi), Bambang Erbrata Kalingga (penggerak petani organik), dan Antonius Sasongko Wahyu Kusumo (kampung cyber). Penghargaan yang diberikan berupa piagam dan sejumlah uang.

Koordinator acara, Markus Winarto, menuturkan pemberian penghargaan kepada orang-orang dengan profesi tak terpandang itu merupakan bentuk rasa terima kasih terhadap kontribusi mereka yang jarang dihargai orang lain. “Mereka penggerak keberanian dan mereka tidak mendapat sokongan dari siapa pun,” kata Markus.

Salah satu penerima penghargaan, Suharto mengungkapkan terima kasih. Sebagai penyusun batuan candi, menurutnya pekerjaan yang ia lakukan memang dipandang miring oleh khalayak. “Namun, saya berharap hasil kerja yang saya lakukan memperoleh apresiasi dari masyarakat. Mereka menjadi peduli dan cinta dengan benda cagar budaya,” ucapnya. (pc/rbc)

Baca Juga :

Menyambut Hari Raya Nyepi, Ini Upacara Ritual yang Dilakukan Umat Hindu

Menurut Buya Yahya, Inilah Hal Paling Penting yang Perlu Dipersiapkan Menyambut Ramadan

10 Ucapan Selamat Idul Fitri yang Lucu Tapi Penuh Makna

Persiapan Hindari Macet Saat Mudik Lebaran 2023

HARI jadi ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia menjadi berkah bagi beberapa pemelihara candi di Yogyakarta. Penghargaan terhadap para pekerjaan yang masih dianggap sebelah mata itu diberikan dalam acara ‘Seribu Cita Satu Indonesia 2015’ di halaman Candi Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, Senin (17/8/2015).

Beragam profesi yang memperoleh penghargaan dalam acara itu yakni steller (penyusun batu candi), pemelihara candi, burung gendong, penjaga palang pintu perlintasan kereta api, penjual jamu, pembuat mainan tradisional, sopir ambulan, penggali kubur, ahli janur (pembuat bahan sesaji dalam adat jawa), petani organik, arsitek, fotografer, hingga penggerak media siber.

Beberapa nama sekaligus profesi sebagai perwakilan memperoleh penghargaan yakni Yuli Kusworo (arsitek), Suharto (steller), Didik Nini Thowok (maestro tari), Dodi Sandradi (fotografer), Singgih Susilo Kartono (magno radio dan spagi), Bambang Erbrata Kalingga (penggerak petani organik), dan Antonius Sasongko Wahyu Kusumo (kampung cyber). Penghargaan yang diberikan berupa piagam dan sejumlah uang.

Koordinator acara, Markus Winarto, menuturkan pemberian penghargaan kepada orang-orang dengan profesi tak terpandang itu merupakan bentuk rasa terima kasih terhadap kontribusi mereka yang jarang dihargai orang lain. “Mereka penggerak keberanian dan mereka tidak mendapat sokongan dari siapa pun,” kata Markus.

Salah satu penerima penghargaan, Suharto mengungkapkan terima kasih. Sebagai penyusun batuan candi, menurutnya pekerjaan yang ia lakukan memang dipandang miring oleh khalayak. “Namun, saya berharap hasil kerja yang saya lakukan memperoleh apresiasi dari masyarakat. Mereka menjadi peduli dan cinta dengan benda cagar budaya,” ucapnya. (pc/rbc)

HARI jadi ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia menjadi berkah bagi beberapa pemelihara candi di Yogyakarta. Penghargaan terhadap para pekerjaan yang masih dianggap sebelah mata itu diberikan dalam acara ‘Seribu Cita Satu Indonesia 2015’ di halaman Candi Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, Senin (17/8/2015).

Beragam profesi yang memperoleh penghargaan dalam acara itu yakni steller (penyusun batu candi), pemelihara candi, burung gendong, penjaga palang pintu perlintasan kereta api, penjual jamu, pembuat mainan tradisional, sopir ambulan, penggali kubur, ahli janur (pembuat bahan sesaji dalam adat jawa), petani organik, arsitek, fotografer, hingga penggerak media siber.

Beberapa nama sekaligus profesi sebagai perwakilan memperoleh penghargaan yakni Yuli Kusworo (arsitek), Suharto (steller), Didik Nini Thowok (maestro tari), Dodi Sandradi (fotografer), Singgih Susilo Kartono (magno radio dan spagi), Bambang Erbrata Kalingga (penggerak petani organik), dan Antonius Sasongko Wahyu Kusumo (kampung cyber). Penghargaan yang diberikan berupa piagam dan sejumlah uang.

Koordinator acara, Markus Winarto, menuturkan pemberian penghargaan kepada orang-orang dengan profesi tak terpandang itu merupakan bentuk rasa terima kasih terhadap kontribusi mereka yang jarang dihargai orang lain. “Mereka penggerak keberanian dan mereka tidak mendapat sokongan dari siapa pun,” kata Markus.

Salah satu penerima penghargaan, Suharto mengungkapkan terima kasih. Sebagai penyusun batuan candi, menurutnya pekerjaan yang ia lakukan memang dipandang miring oleh khalayak. “Namun, saya berharap hasil kerja yang saya lakukan memperoleh apresiasi dari masyarakat. Mereka menjadi peduli dan cinta dengan benda cagar budaya,” ucapnya. (pc/rbc)

Previous Post

Hadiri Undangan Presiden, Rano Absen Upacara Penurunan Bendera

Next Post

Ada Panjat Pinang Khusus Tuna Netra di Bandung, Seru!

Related Posts

Uncategorized

Kunjungan Wisatawan ke Pandeglang Sepi

by Purnama Irawan
Rabu, 22 Maret 2023 15:21

PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang mencatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang saat libur...

Read more

Harga Daging Sapi di Pasar Badak Pandeglang Naik Rp 20.000, Kepala UPT Pasar Badak: Itu Masih Wajar

BSI Dorong Santri di Banten Berwirausaha untuk Gerakkan Ekonomi Indonesia

Lawan Benyamin-Pilar Harus Punya Gagasan Baru dan Figur Pembaruan

Bening’s Clinic Buka Cabang ke-40 di Kota Serang

Cara Atur Alarm Handphone Android Untuk Sahur Ramadan, Cukup Sekali Seting Selama Sebulan

Belanja Online Ramadan Sale Lazada, Dapatkan 6 Keuntungannya

Wajib Dicoba, Ini Dia Cara Mengatasi Rasa Ngantuk Setelah Sahur

Hadiah Untuk Anak yang Baru Belajar Puasa Biar Makin Semangat

Baznas Beri Bantuan Korban Puting Beliung

Next Post
Ada Panjat Pinang Khusus Tuna Netra di Bandung, Seru!

Ada Panjat Pinang Khusus Tuna Netra di Bandung, Seru!

ISPI Dorong Kota Serang Jadi Buffer Stock

ISPI Dorong Kota Serang Jadi Buffer Stock

10 Fakta Unik Tentang Sarapan

10 Fakta Unik Tentang Sarapan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

BERITA TERPOPULER

Abuya Muhtadi Tetapkan Awal Ramadan Hari Jumat 24 Maret 2023

Selasa, 21 Maret 2023 21:39
Nama Syafrudin dan Nanang Dicatut, Tawarkan Jabatan dan Minta Bantuan Sosial

Nama Syafrudin dan Nanang Dicatut, Tawarkan Jabatan dan Minta Bantuan Sosial

Senin, 20 Maret 2023 07:59
Tak Terkalahkan di Seleknas, Petenis Muda Banten Wakili Indonesia ke Kejuaraan Dunia

Tak Terkalahkan di Seleknas, Petenis Muda Banten Wakili Indonesia ke Kejuaraan Dunia

Senin, 20 Maret 2023 22:12
BREAKING NEWS: Kejati Banten Tahan Eks Pejabat Bank Banten

BREAKING NEWS: Kejati Banten Tahan Eks Pejabat Bank Banten

Selasa, 21 Maret 2023 19:34

Wow, Segini Ternyata Tukin PPPK Pemprov Banten

Jumat, 17 Maret 2023 15:22
Mau Putus Aliran Listrik, Petugas PLN Pandeglang Tewas Kesetrum

Mau Putus Aliran Listrik, Petugas PLN Pandeglang Tewas Kesetrum

Selasa, 21 Maret 2023 00:16

Ikuti Kami

Facebook Instagram Twitter Youtube

Kanal

News

Redaksi

Peluang Usaha

Viral

Inspirasi

Love Story

Olahraga

News Video

Serba Serbi

E-Paper

Tekno

Pedoman Pemberitaan

Indeks

Tutorial

Pilihan Editor

Kunjungan Wisatawan ke Pandeglang Sepi

by Purnama Irawan
Rabu, 22 Maret 2023 15:21

PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang mencatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang saat libur...

Harga Daging Sapi di Pasar Badak Pandeglang Naik Rp 20.000, Kepala UPT Pasar Badak: Itu Masih Wajar

Harga Daging Sapi di Pasar Badak Pandeglang Naik Rp 20.000, Kepala UPT Pasar Badak: Itu Masih Wajar

by Purnama Irawan
Rabu, 22 Maret 2023 14:10

PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID - Harga daging sapi di Pasar Badak Pandeglang naik Rp 20.000, dari Rp 120.000 menjadi Rp 140.000 per...

Copyright@2021


istanbul escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
esenyurt escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
marmaris escort
izmit escort
bodrum escort
antalya escort
antalya escort bayan

Radar Banten, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper

© 2021 radarbanten.co.id.