JAKARTA – Kaum hawa akan melakukan apapun demi tampil cantik, termasuk operasi plastik. Setidaknya usaha itulah yang ditunjukkan aktivis Ratna Sarumpaet. Perempuan berusia 70 tahun ini masih ingin tampil cantik dengan operasi plastik.
dr Melly Rianti, pakar kecantikan dari Beautylogica Clinic di daerah Pejaten, Jakarta Selatan, menjelaskan lebam merupakan dampak umum bagi mereka yang menjalankan operasi ataupun pasca seseorang terkena trauma, seperti contohnya terkena benturan.
“Jika misalkan anggota tubuh kita terkena benturan yang keras yang mengakibatkan vaskular di sekitar area trauma pecah, maka akan timbul lebam,” jelasnya baru-baru ini, sebagaimana dilansir JawaPos.com.
Untuk meminimalisir dampak lebam seperti yang terjadi pada Ratna Sarumpaet, salah satu perawatan kulit yang bisa dipilih adalah dengan perawatan non invasif atau tanpa bedah. Jika berbicara mengenai metode apa untuk menghindari lebam, dr. Melly menyarankan agar masyarakat memilih metode yang tidak ada injeksi ataupun yang dapat menyebabkan trauma di jaringan kulit.
“Seperti laser, chemical peeling, dan lainnya. Tetapi semua treatment kecantikan aman apalagi kalau melakukannya di klinik bersertifikat dan dengan ahlinya,” jelasnya.
Perawatan lainnya seperti botox dan filler juga cenderung aman. Namun keduanya masih menggunakan metode injeksi ke dalam tubuh.
“Apabila saat melakukan injeksi terkena pembuluh darah kemungkinan terjadinya lebam tidak dapat dihindari,” kata dr. Melly.
Namun dia menegaskan agar masyarakat khususnya kaum hawa jangan takut untuk melakukan perawatan kulit asalkan dilakukan dengan selektif. Pasien harus menjadi pasien yang kritis dan cerdas. Bagaimana dampak atau efek samping apa saja yang dapat timbul dari perawatan yang diambil.
“Jika memilih tindakan operasi yang pastinya membutuhkan downtime sesudahnya, kemungkinan munculnya lebam atau bengkak beberapa hari sesudahnya tidak dapat dihindari. Dan pastikan melakukannya di tangan yang benar,” kata dr. Melly. (ika/JPC/JPG)