TANGSEL – Himpuan Mahasiswa Banten (HMB) menilai agenda Sarasehan Masyarakat Banten Se-Jabotabeka-Banten, Sabtu (18/11) besok di Hotel Twin Plaza, Slipi Palmerah Jakarta Barat, dinilai hanyalah seremonial dan terkesan menghabiskan anggaran pemerintah. Kegiatan tersebut, digelar oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penghubung Daerah (Banhub) Provinsi Banten.
Ketua Umum HMB Jakarta Adhia Muzaki menilai Sarasehan Masyarakat Banten Se-Jabotabeka Banten besok, tidak memiliki out put bagi masyarakat Banten, HMB pun menduga kegiatan ini hanyalah permainan Badan Penghubung saja untuk merongrong anggaran Pemerintah Provinsi Banten.
“Hemat saya acara Sarasehan ini, hanyalah program tahunan dan salah satu dari sekian banyak agenda menghabiskananggran daerah saja, sebab dalam kegiatan tersebut, tidak ada out put yang jelas bagi masyarakat Banten,” ujar Adhia Muzaki melalui keterangan resmi yang diterima Radar Banten Online, Jumat (17/11).
Mahasiswa juga menyoroti kinerja Badan Penghubung Daerah, mereka menilai saat ini Banhub sebagai lembaga pemerintahan, kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya sebagai penghubung.
Sambung Adhia, mahasiswa juga menilai, dalam beberapa hal, saat ini masih banyak persoalan yang belum disentuh bahkan tidak tersentuh kepentingan masyarakat Banten oleh Badan Penghubungan Daerah. “Coba bayangkan masih banyak masyarakat Banten di luar daerah yang belum disentuh oleh Badan Penghubung, mestinya ini harus menjadi sorotan serius,” sambung Ketua Umum HMB Jakarta, Adhia Muzaki.
Selama ini, kata Adhia, Badan Penghubung (Banhub) Daerah Provinsi Banten, terkesan menutup diri, dan tidak pernah melakukan sosialisasi ataupun memberikan informasi kepada masyaralat Banten. Ia mempertanyakan program kerja Banhub Provinsi Banten, yang tidak transparan.
“Oleh karena itu kami mahasiswa Banten akan memboikot kegiatan Sarasehan, dan kami juga akan melakukan aksi protes besok dalam acara Sarasehan.” tegas Adhia.
Dalam RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022, Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy memiliki tiga program unggulan, diantaranya Pembangunan Ekonomi, Peningkatan Akes dan Kualitas Pelayanan Kesehatan, Pembangunan Infrastruktur dan Meningkatkan Akes dan Kualitas Pendidikan.
“Kegiatan ini jauh dari kata untuk kepentingan orang banyak dan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Banten, yang tertinggal dalam hal pendidikan, kesehatan bahkan juga kesenjangan ekonomi,” pungkas Adhia. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)