Akhirnya pihak keamanan membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah kumpulan warga. Aparat keamanan menembakkannya sebanyak lima kali. Kepulan asap gas air mata memenuhi lokasi bentrokan.
Warga kocar-kacir. Mereka berusaha mencari perlindungan supaya terhindar dari btu yang beterbangan di udara. Polisi termasuk warga beralih ke arah Pasar Mester.
“Jangan asal gusur. Mana ganti rugi yang sudah dijanjikan? Sampai saat ini kami belum terima,” kata Saiful, salah seorang warga.
Kerusuhan ini menyebabkan jalan dari arah Kampung Melayu-Senen ditutup. Saat in rusuh mash terjadi di antara pihak keamanan dengan warga. Lemparan batu dan gas air mata masih mewarnai kerusuhan. Sebanyak 2.100 petugas gabungan TNI, Polri dan Sat Pol PP diturunkan demi mengamankan penggusuran.
Sebelumnya, warga Kampung Pulo telah membuat kesepakatan dengan Gubernur Jakarta era Jokowi bahwa mereka akan mendapat ganti rugi penggusuran sebesar 25 persen dari harga tanah. Sayang, janji tersebut tidak terealisasi di era kepemimpinan Basuki Tjahya Purnama. Hal ini yang kemudan memicu kemarahan warga. (jpnn/rbc)