SERANG-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendorong pemerintah daerah (pemda) melakukan pemerataan dokter. Sebab saat ini masih terjadi ketimpangan dari sisi jumlah antara wilayah Tangerang Raya dengan Banten barat.
Ketua IDI Cabang Serang dr Atep Supriadi mengatakan, jumlah dokter di wilayah Tangerang Raya yang terdiri atas Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan berkisar 6.500 dokter. Sedangkan, jumlah dokter di wilayah Serang, Lebak, Pandeglang, dan Cilegon masih jauh. “Anggota IDI Serang 300-an, Lebak 150-an, Pandeglang 150-an, dan Cilegon 200-an. Dijumlahkan masih kalah dengan Tangerang,” ujarnya kepada Radar Banten seusai peresmian gedung IDI Cabang Serang dan Wilayah Banten di Kaujon, Kota Serang, Sabtu (18/1).
Kata Atep, penyebab ketimpangan antara lain wilayah Tangerang Raya lekat dengan kota yang pendapatannya tinggi. “Kondisi itu memang satu kewajaran,” terangnya.
Ke depan, IDI berusaha mendorong pemda termasuk Pemprov untuk secara bertahap melakukan pemerataan dokter. “Sangat jomplang sekali antara Tangerang Raya dan Banten Barat. Di sini (wilayah barat) sangat sedikit dokternya. Kita akan berupaya bertemu dengan Pemprov dan pemda untuk mendorong peningkatan intensif, itu salah satu solusi melakukan pemerataan,” terangnya.
Ketua IDI Wilayah Banten dr Budi Suhendar mengatakan, salah satu persoalan pelayanan kesehatan di wilayah Banten memang kaitannya dengan pemerataan jumlah dokter. “Dari sisi jumlah belum merata,” terangnya.
Kata dia, komitmen IDI, maningkatkan aspek profesional dokter dan mendorong terciptanya good corpoorate government dan good clinical government. “Rumah sakit membuat lingkungan baik, sehingga pelayanan kesehatan seperti dokter dan tenaga lain juga baik,” katanya.
Dengan peresmian gedung IDI Wilayah Banten dan Cabang Serang, Budi berharap, mampu meningkatkan jalinan komunikasi semua unsur dan dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lebih baik dan terus maju. “Kami berharap bisa memberikan masukan konstruktif. Peran IDI menjaga keseluruhan tugas keprofesian,” pungkasnya. (Fauzan Dardiri)