JAKARTA- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memperkirakan pada momen libur tahun baru Imlek 2572 Kongzili akan ada peningkatan trafik data sekitar 5 persen dibanding hari biasa. Peningkatan trafik ini diprediksi terjadi di beberapa kota dengan konsentrasi perayaan tahun baru Imlek terbesar di Indonesia.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa menjelaskan, peningkatan trafik akan lebih banyak terjadi di layanan data. Sementara potensi kenaikan trafik layanan percakapan (voice) sekitar 2 persen dan layanan SMS tidak akan mengalami kenaikan.
“Dibandingkan dengan perayaan tahun sebelumnya, konsumsi data tahun ini diprediksi lebih besar karena perubahan pola aktivitas masyarakat selama masa pandemi yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” kata Gede dalam keterangan resminya, Selasa (9/2).
Sama seperti tahun sebelumnya, lanjut dia, kenaikan trafik tahun ini diprediksi akan terjadi di beberapa kota yang menjadi pusat perayaan Imlek terbesar di Indonesia. Antara lain di Singkawang, Pontianak, Medan, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Dari jenis layanan, trafik layanan streaming secara umum diprediksi mengalami peningkatan sekitar 5-10 persen. Begitu pula dengan layanan seperti Video Conference Call, Game Online, Web Browsing, dan Instant Messaging (IM). Hal ini tidak terlepas dari aktivitas pelanggan dan masyarakat yang memang masih dilakukan dari rumah guna menghindari paparan Covid-19.
Gede melanjutkan, peningkatan trafik pengguna data diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah penyangga di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Jepara, Pati, Kudus, Grobogan, dan Karanganyar. Selain itu, peningkatan yang sama diprediksi akan turut terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai dan Simalungun di Sumatera Utara.
“Kami perkirakan peningkatan trafik terbesar nantinya akan terjadi di kawasan pemukiman mengingat kita masih berada dalam situasi pandemi dan masih rawannya bencana alam. Hingga saat ini curah hujan masih tinggi serta telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai daerah. Tercatat telah terjadi beberapa kali bencana alam sejak Januari 2021. Selain memastikan layanan terbaik menghadapi Imlek tahun ini, kami pun akan terus memantau dan memberikan perhatian lebih kepada sejumlah daerah rawan bencana di Indonesia,” ungkap Gede. (aas)