SERANG – Di saat bulan suci Ramadan, tentu semua biaya konsumtif masyarakat mengalami peningkatan, hal tersebut sejalan dengan peningkatan perputaran uang yang juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menetapkan tiga daerah yang mengalami peningkatan dalam peranan perputaran uang selama bulan suci Ramadan yakni Tangerang Raya, Cilegon dan Kota Serang.
“Perputaran uang umumnya sejalan dengan peranan suatu daerah dalam perekonomian. Bisa dilihat dari porsi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atau penyaluran kredit di suatu daerah (proxy). Untuk di Banten, wilayah Tangerang Raya memberikan sumbangan lebih dari 50 persen terhadap PDRB, kemudian diikuti oleh Cilegon dan Kota Serang. Untuk data detailnya nanti kita cek kembali,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan, saat dihubungi via WhatsApp messenger, Senin (29/5).
Peningkatan di tiga daerah tersebut, terjadi karena sumbangan tiga pokok masyarakat yakni
industri pengolahan, perdagangan, dan jasa seperti hotel dan restoran.
“Bisa dilihat, banyak masyarakat melakukan aktivitas di tiga bidang itu selama bulan suci Ramadan,” ujarnya.
Peningkatan tersebut akan terjadi hingga puncaknya di Hari Raya Idul Fitri 1438 H yang juga akan mempengaruhi naiknya inflasi di bulan ini.
“Meski meningkat, supply pun tetap tersedia, meski masyarakat cenderung tetap konsumsi sehingga dapat mempengaruhi inflasi (siklus hari besar keagamaan nasional),” katanya.
Namun meskipun akan mempengaruhi naiknya inflasi di bulan ini, Presiden, Kemenko, TPID, Satgas pangan, Gerakan stabilisasi pangan (GSP), Bulog, Pemprov, Pemkot/kab akan melakukan upaya, khususnya 4K yaitu ketersediaan komoditas, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif melalui media, tokoh masyarakat dan ulama, untuk meredam pengaruh inflasi tersebut. (Wirda Garizahaq/risawirda@gmail.com)