PIHAK berwenang Malaysia telah menyelesaikan otopsi terhadap Kim Jong-nam, saudara pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, yang dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Kim Jong-nam diyakini dibunuh menggunakan racun. Saat ini racun yang digunakan untuk membunuh pria 45 tahun telah diidentifikasi.
Dilansir Straits Times, Kamis (16/2) dalam laporan yang diperoleh dari mata-mata Kepala Intelejen Korea Selatan mengatakan agen perempuan yang dikirim oleh tetangga utara rahasia mereka menggunakan dosis yang mematikan.
Racun tersebut disemprotkan di wajahnya. Kemungkinannya, racun yang digunakan adalah jenis risin, yaitu zat kimia mematikan yang ditemukan dalam biji tanaman minyak jarak atau tetrodotoxin. Bahan racun ini merupakan bahan pembunuh ikan atau mamalia lainnya.
Racun ini bekerja lambat sementara tetrodotoxin dikenal untuk melumpuhkan dan membunuh korban cukup cepat. Pihak Polisi Diraja Malaysia OCPD Sepang, Aziz Ali menjelaskan hal itu saat meninggalkan kamar mayat Rumah Sakit Kuala Lumpur pukul 19.50 waktu setempat, Rabu (15/2).
Dia menjelaskan hasil pemeriksaan Post-Mortem sudah selesai. Namun dia enggan menjelaskan lebih detail.
Sejak zaman Yunani Kuno hingga Uni Soviet, para mata-mata sering menggunakan racun ini sebagai senjata pembunuhan yang fatal. Diduga kuat kali ini racun tersebut juga digunakan oleh mata-mata Korea Utara. Bahan kimia ini relatif mudah didapatkan.
Berbagai Jenis Racun untuk Membunuh
Ada banyak jenis racun yang seringkali terungkap dalam beberapa kasus. Risin memang bahan alami yang terkandung dalam minyak jarak dan berasal dari bibit tanaman. Sedangkan thallium yang terkandung dalam racun tikus dan memiliki sifat membunuh.
Racun arsenik juga menyebabkan kematian, namun lebih lambat dan sengsara. Strychnine adalah zat alkaloid yang digunakan sebagai pestisida dan menginduksi tubuh menjadi kejang karena menyerang sistem pernapasan korban.
“Tapi sianida adalah pembunuh tercepat dan termudah, hal ini menyerang di seluruh tubuh, tandanya adalah darah korban berwarna merah terang,” kata Ahli Forensik Departemen Kehakiman Thailand Porntip Rojanasunan ahli forensik dan penasihat Departemen Kehakiman Thailand.
Bahan kimia lainnya seperti kalium dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat dan dapat menyebabkan serangan jantung.
Sejarah Racun dan Politik Perang Dingin
Penggunaan racun sering menjadi cara licik oleh rival politik berbahaya, balas dendam dan pembunuhan berdarah dingin. Kisah racun juga terdapat dalam sejarah Shakespeare dan cerita dongeng putri salju.
Racun juga sempat digunakan di era-Soviet. Pada tahun 1978 Bulgaria pembangkang Georgy Markov meninggal setelah diberi risin dosis tinggi. Pembunuhnya tidak pernah tertangkap.
Moskow dituduh melakukan pembunuhan di tanah Inggris pada tahun 2006 ketika teh beracun disajikan kepada mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko. Di Asia, anggota kultus Jepang menjatuhkan tas plastik sarin cair, di kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995, yang menewaskan lebih dari belasan orang.
Sembilan tahun kemudian aktivis HAM Indonesia Munir Said Thalib tewas setelah diracun dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam. Jika kepala mata-mata Seoul benar, maka Korea Utara kini tampaknya telah menambahkan bab baru dalam penggunaan racun sebagai perang dingin. (cr1/JPG)