radarbanten.co.id
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper
No Result
View All Result
radarbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Hukum

Ini Lho, Bom Jenis TATP atau Mother of Satan yang Dibuat Leo!

Aas Arbi by Aas Arbi
29-10-2015 17:45:25
in Hukum
Ini Lho, Bom Jenis TATP atau Mother of Satan yang Dibuat Leo!
Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp
Jakarta – Pelaku peledakan di Mall Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (29) diketahui menggunakan bom jenis TATP (triaceton triperoxide) yang diduga untuk memeras pengelola mall. TATP sendiri merupakan bom kimiawi yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive) dan menjadi kasus pertama di Indonesia.

“Bahan peledak yang digunakan adalah TATP. Ini adalah jenis mudah dibuat tapi sangat sensitif dan tidak stabil dan termasuk dalam kategori high explosive. Banyak rekan-rekan tulis low, tapi sebenarnya tidak,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Ada Ledakan di Mall Alam Sutera Rumah Warga BIP Serang Digerebek Gegana

Kapolda menjelaskan, istilah high atau low explosive ini diukur oleh Velocity of Detonate (VoD) atau kecepatan pembakaran. “Jadi ada ukuran di bawah 100 m/s atau 3000 m/s daya bakarnya berubah jadi gas dan menimbulkan getaran (shockwave), kalau di bawah itu disebut low explosive. Misalnya black powder untuk mercon. Nah itu di bawah itu (low explosive),” ucap dia.

Sementara kategori bahan peledak high explosive memiliki velocity of detonate (VoD) di atas 3.000 m/s. “Khusus TATP ini kecepatanya 5.300 m/s. Jadi masuk dalam kategori high explosive,” sebut Tito.

Meski berdaya ledak tinggi, namun bom TATP yang dirakit oleh Leo tidak menimbulkan ledakan yang kuat, berbeda dengan bom Bali yang sebenarnya menggunakan black powder (low explosive) namun justru menimbulkan banyak korban tewas. Yang membedakannya adalah kuantitas bom.

“Dampak seperti low explosive bom bali, Ritz Carlton atau JW Marriot itu jika dalam jumlah banyak. Itu low explosive tapi dalam jumlah besar jadi menimbulkan dampak korban jumlah banyak. Sebaliknya high explosive jika digunakan dalam jumlah kecil, 10 atau 15 gram akhirnya daya rusak rendah. Tapi ini sangat berbahaya dan tidak stabil dan dapat dibuat dari komponen rumah tangga, salah satunya tinner cat. Tersangka mempelajari itu dari google,” katanya.

Bentuk senyawa kimia TATP ini berupa serbuk dengan butiran seukuran gula pasir.TATP ini memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap suhu udara di atas 86 derajat Celcius, gesekan benturan dan aliran listrik. TATP tidak larut dalam air dan baunya menyerupai aseton. “Biasa disebut nama lainnya ‘Mother of Satan’ atau peroxyaceton,” tuturnya.

TATP buatan tersangka menggunakan switching sebagai pemicu detonator yang disesuaikan dengan pengaturan waktu alarm. (bbs/rbc)

Jakarta – Pelaku peledakan di Mall Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (29) diketahui menggunakan bom jenis TATP (triaceton triperoxide) yang diduga untuk memeras pengelola mall. TATP sendiri merupakan bom kimiawi yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive) dan menjadi kasus pertama di Indonesia.

“Bahan peledak yang digunakan adalah TATP. Ini adalah jenis mudah dibuat tapi sangat sensitif dan tidak stabil dan termasuk dalam kategori high explosive. Banyak rekan-rekan tulis low, tapi sebenarnya tidak,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Ada Ledakan di Mall Alam Sutera Rumah Warga BIP Serang Digerebek Gegana

Kapolda menjelaskan, istilah high atau low explosive ini diukur oleh Velocity of Detonate (VoD) atau kecepatan pembakaran. “Jadi ada ukuran di bawah 100 m/s atau 3000 m/s daya bakarnya berubah jadi gas dan menimbulkan getaran (shockwave), kalau di bawah itu disebut low explosive. Misalnya black powder untuk mercon. Nah itu di bawah itu (low explosive),” ucap dia.

Sementara kategori bahan peledak high explosive memiliki velocity of detonate (VoD) di atas 3.000 m/s. “Khusus TATP ini kecepatanya 5.300 m/s. Jadi masuk dalam kategori high explosive,” sebut Tito.

Meski berdaya ledak tinggi, namun bom TATP yang dirakit oleh Leo tidak menimbulkan ledakan yang kuat, berbeda dengan bom Bali yang sebenarnya menggunakan black powder (low explosive) namun justru menimbulkan banyak korban tewas. Yang membedakannya adalah kuantitas bom.

“Dampak seperti low explosive bom bali, Ritz Carlton atau JW Marriot itu jika dalam jumlah banyak. Itu low explosive tapi dalam jumlah besar jadi menimbulkan dampak korban jumlah banyak. Sebaliknya high explosive jika digunakan dalam jumlah kecil, 10 atau 15 gram akhirnya daya rusak rendah. Tapi ini sangat berbahaya dan tidak stabil dan dapat dibuat dari komponen rumah tangga, salah satunya tinner cat. Tersangka mempelajari itu dari google,” katanya.

Bentuk senyawa kimia TATP ini berupa serbuk dengan butiran seukuran gula pasir.TATP ini memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap suhu udara di atas 86 derajat Celcius, gesekan benturan dan aliran listrik. TATP tidak larut dalam air dan baunya menyerupai aseton. “Biasa disebut nama lainnya ‘Mother of Satan’ atau peroxyaceton,” tuturnya.

TATP buatan tersangka menggunakan switching sebagai pemicu detonator yang disesuaikan dengan pengaturan waktu alarm. (bbs/rbc)

Baca Juga :

Penimbun BBM Ditangkap, Modusnya Modifikasi Tangki Motor

BREAKING NEWS: Kejati Banten Tahan Eks Pejabat Bank Banten

Kasus Korupsi Beras Rp1,9 Miliar, Mantan Pejabat Bulog Divonis 5 Tahun Penjara

Kecelakaan Tunggal di Unyur Serang, Satu Meninggal Dunia

Jakarta – Pelaku peledakan di Mall Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (29) diketahui menggunakan bom jenis TATP (triaceton triperoxide) yang diduga untuk memeras pengelola mall. TATP sendiri merupakan bom kimiawi yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive) dan menjadi kasus pertama di Indonesia.

“Bahan peledak yang digunakan adalah TATP. Ini adalah jenis mudah dibuat tapi sangat sensitif dan tidak stabil dan termasuk dalam kategori high explosive. Banyak rekan-rekan tulis low, tapi sebenarnya tidak,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Ada Ledakan di Mall Alam Sutera Rumah Warga BIP Serang Digerebek Gegana

Kapolda menjelaskan, istilah high atau low explosive ini diukur oleh Velocity of Detonate (VoD) atau kecepatan pembakaran. “Jadi ada ukuran di bawah 100 m/s atau 3000 m/s daya bakarnya berubah jadi gas dan menimbulkan getaran (shockwave), kalau di bawah itu disebut low explosive. Misalnya black powder untuk mercon. Nah itu di bawah itu (low explosive),” ucap dia.

Sementara kategori bahan peledak high explosive memiliki velocity of detonate (VoD) di atas 3.000 m/s. “Khusus TATP ini kecepatanya 5.300 m/s. Jadi masuk dalam kategori high explosive,” sebut Tito.

Meski berdaya ledak tinggi, namun bom TATP yang dirakit oleh Leo tidak menimbulkan ledakan yang kuat, berbeda dengan bom Bali yang sebenarnya menggunakan black powder (low explosive) namun justru menimbulkan banyak korban tewas. Yang membedakannya adalah kuantitas bom.

“Dampak seperti low explosive bom bali, Ritz Carlton atau JW Marriot itu jika dalam jumlah banyak. Itu low explosive tapi dalam jumlah besar jadi menimbulkan dampak korban jumlah banyak. Sebaliknya high explosive jika digunakan dalam jumlah kecil, 10 atau 15 gram akhirnya daya rusak rendah. Tapi ini sangat berbahaya dan tidak stabil dan dapat dibuat dari komponen rumah tangga, salah satunya tinner cat. Tersangka mempelajari itu dari google,” katanya.

Bentuk senyawa kimia TATP ini berupa serbuk dengan butiran seukuran gula pasir.TATP ini memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap suhu udara di atas 86 derajat Celcius, gesekan benturan dan aliran listrik. TATP tidak larut dalam air dan baunya menyerupai aseton. “Biasa disebut nama lainnya ‘Mother of Satan’ atau peroxyaceton,” tuturnya.

TATP buatan tersangka menggunakan switching sebagai pemicu detonator yang disesuaikan dengan pengaturan waktu alarm. (bbs/rbc)

Jakarta – Pelaku peledakan di Mall Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (29) diketahui menggunakan bom jenis TATP (triaceton triperoxide) yang diduga untuk memeras pengelola mall. TATP sendiri merupakan bom kimiawi yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive) dan menjadi kasus pertama di Indonesia.

“Bahan peledak yang digunakan adalah TATP. Ini adalah jenis mudah dibuat tapi sangat sensitif dan tidak stabil dan termasuk dalam kategori high explosive. Banyak rekan-rekan tulis low, tapi sebenarnya tidak,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Ada Ledakan di Mall Alam Sutera Rumah Warga BIP Serang Digerebek Gegana

Kapolda menjelaskan, istilah high atau low explosive ini diukur oleh Velocity of Detonate (VoD) atau kecepatan pembakaran. “Jadi ada ukuran di bawah 100 m/s atau 3000 m/s daya bakarnya berubah jadi gas dan menimbulkan getaran (shockwave), kalau di bawah itu disebut low explosive. Misalnya black powder untuk mercon. Nah itu di bawah itu (low explosive),” ucap dia.

Sementara kategori bahan peledak high explosive memiliki velocity of detonate (VoD) di atas 3.000 m/s. “Khusus TATP ini kecepatanya 5.300 m/s. Jadi masuk dalam kategori high explosive,” sebut Tito.

Meski berdaya ledak tinggi, namun bom TATP yang dirakit oleh Leo tidak menimbulkan ledakan yang kuat, berbeda dengan bom Bali yang sebenarnya menggunakan black powder (low explosive) namun justru menimbulkan banyak korban tewas. Yang membedakannya adalah kuantitas bom.

“Dampak seperti low explosive bom bali, Ritz Carlton atau JW Marriot itu jika dalam jumlah banyak. Itu low explosive tapi dalam jumlah besar jadi menimbulkan dampak korban jumlah banyak. Sebaliknya high explosive jika digunakan dalam jumlah kecil, 10 atau 15 gram akhirnya daya rusak rendah. Tapi ini sangat berbahaya dan tidak stabil dan dapat dibuat dari komponen rumah tangga, salah satunya tinner cat. Tersangka mempelajari itu dari google,” katanya.

Bentuk senyawa kimia TATP ini berupa serbuk dengan butiran seukuran gula pasir.TATP ini memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap suhu udara di atas 86 derajat Celcius, gesekan benturan dan aliran listrik. TATP tidak larut dalam air dan baunya menyerupai aseton. “Biasa disebut nama lainnya ‘Mother of Satan’ atau peroxyaceton,” tuturnya.

TATP buatan tersangka menggunakan switching sebagai pemicu detonator yang disesuaikan dengan pengaturan waktu alarm. (bbs/rbc)

Previous Post

Lapak Plastik dan Rongsokan di Cilegon Terbakar

Next Post

Sempat ‘Mandeg’ 6 Tahun, Museum Banten Akhirnya Diresmikan

Related Posts

Kota Serang

45 Jamaah Radar Travel Tiba di Tanah Air

by Eko Fajar
Selasa, 21 Maret 2023 23:27

SERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Sebanyak 45 Jamaah umrah Radar Travel tiba di tanah air, Selasa (21/3). Rombongan langsung disambut gembira saat...

Read more

Viral Turis Asing Ngamuk Saat Melewati Prosesi Ritual Upacara Melasti

Abuya Muhtadi Tetapkan Awal Ramadan Hari Jumat 24 Maret 2023

Mantan Kades Tambak Baya Ditahan Polisi, Diduga Jual Tanah Desa 3 Ribu Meter

Jam Kerja ASN di Kota Tangerang Alami Penyesuaian, Berikut Aturannya

Selama Puasa Pegawai Pemkot Tangsel Pulang Lebih Cepat

Berkonsep Green Factory, Pabrik Mowilex di Cikande Bebas Limbah

Tempat Hiburan Malam di Tangsel Tutup Selama Puasa, Dimulai H-1

Penimbun BBM Ditangkap, Modusnya Modifikasi Tangki Motor

Bangun Jalan Tuntas, Pemkab Serang Tinggal Rampungkan Puspemkab

Next Post
Sempat ‘Mandeg’ 6 Tahun, Museum Banten Akhirnya Diresmikan

Sempat 'Mandeg' 6 Tahun, Museum Banten Akhirnya Diresmikan

Tb Jaman : Musibah Asap Keserakahan Pengusaha!

Tb Jaman : Musibah Asap Keserakahan Pengusaha!

Laka Di Simpang Tiga Seruni, MR X Tewas Ditempat

Laka Di Simpang Tiga Seruni, MR X Tewas Ditempat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

BERITA TERPOPULER

Nama Syafrudin dan Nanang Dicatut, Tawarkan Jabatan dan Minta Bantuan Sosial

Nama Syafrudin dan Nanang Dicatut, Tawarkan Jabatan dan Minta Bantuan Sosial

Senin, 20 Maret 2023 07:59
Tak Terkalahkan di Seleknas, Petenis Muda Banten Wakili Indonesia ke Kejuaraan Dunia

Tak Terkalahkan di Seleknas, Petenis Muda Banten Wakili Indonesia ke Kejuaraan Dunia

Senin, 20 Maret 2023 22:12
Mau Putus Aliran Listrik, Petugas PLN Pandeglang Tewas Kesetrum

Mau Putus Aliran Listrik, Petugas PLN Pandeglang Tewas Kesetrum

Selasa, 21 Maret 2023 00:16
SD Negeri 1 Rangkasbitung Barat Juara Umum FLS2N

SD Negeri 1 Rangkasbitung Barat Juara Umum FLS2N

Senin, 20 Maret 2023 06:48

Wow, Segini Ternyata Tukin PPPK Pemprov Banten

Jumat, 17 Maret 2023 15:22
Kades dan RT di Jayasari Lebak Pasang Badan Membela JB

Kades dan RT di Jayasari Lebak Pasang Badan Membela JB

Kamis, 16 Maret 2023 19:15

Ikuti Kami

Facebook Instagram Twitter Youtube

Kanal

News

Redaksi

Peluang Usaha

Viral

Inspirasi

Love Story

Olahraga

News Video

Serba Serbi

E-Paper

Tekno

Pedoman Pemberitaan

Indeks

Tutorial

Pilihan Editor

45 Jamaah Radar Travel Tiba di Tanah Air

by Eko Fajar
Selasa, 21 Maret 2023 23:27

SERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Sebanyak 45 Jamaah umrah Radar Travel tiba di tanah air, Selasa (21/3). Rombongan langsung disambut gembira saat...

Viral Turis Asing Ngamuk Saat Melewati Prosesi Ritual Upacara Melasti

by Nurbaeti
Selasa, 21 Maret 2023 21:45

RADARBANTEN.CO.ID - Aksi turis asing Kembali viral atas perbuatannya yang mengamuk saat melewati prosesi upacara adat Melasti. Kejadian itu pun...

Copyright@2021


istanbul escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
esenyurt escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
marmaris escort
izmit escort
bodrum escort
antalya escort
antalya escort bayan

Radar Banten, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper

© 2021 radarbanten.co.id.