SERANG – Calon walikota Serang nomor urut tiga Syafrudin mempunyai ancang-ancang saat menjabat sebagai walikota Serang nanti. Seperti diketahui, saat ini Syafrudin bersama wakilnya Subadri Usuludin memeroleh suara tertinggi berdasarkan real count KPU Kota Serang yang di-publish melalui sistem informasi penghitungan suara (situng). Syafrudin-Subadri meraih suara tertinggi dibandingkan Vera Nurlaela-Nurhasan dan Samsul Hidayat-Rohman.
Syafrudin mengaku, sebagai langkah awal, fokus pada kebersihan. “Karena kebersihan menyangkut banyak hal, termasuk kesehatan,” ujar mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Serang ini, Sabtu (30/6).
Sebagai orang yang pernah memimpin DLHD, Syafrudin tahu persis kondisi anggaran di OPD tersebut. Untuk itu, apabila dilantik menjadi walikota, akan menambah anggaran di OPD tersebut untuk pengadaan armada dan alat berat.
Selain itu, tambahnya, setiap kampung akan dibangun tempat pembuangan sementara. Dengan begitu, masyarakat tidak akan membuang sampah sembarangan. “Kesadaran masyarakat sudah cukup, tapi kalau tidak ada tempatnya, masyarakat akan buang ke mana. Makanya akan kami tambah,” ujarnya.
Meskipun walikota terpilih baru akan dilantik 5 Desember mendatang saat pembahasan APBD 2019 sudah rampung, Syafrudin mengatakan, ia akan menitipkan program untuk dianggarkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. “Supaya sesuai dengan visi misi kami,” terang mantan camat di sejumlah wilayah ini.
Baginya, kemenangan dirinya dan Subadri pada pilkada ini adalah kemenangan masyarakat Kota Serang yang menginginkan perubahan. Maka tak heran, sejak sore hari pencoblosan, Rabu (27/6), ia dan Subadri kebanjiran ucapan selamat dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan, paslon nomor urut dua Samsul Hidayat-Rohman juga telah menyampaikan ucapan selamat. Apabila keadaan sudah kondusif dan paslon nomor urut satu Vera Nurlaela-Nurhasan juga sudah memberikan ucapan selamat maka ia akan sowan kepada Walikota Serang Tb Haerul Jaman. Apalagi, ia merupakan mantan anak buah Jaman saat masih menjadi birokrat di Pemkot Serang.
Syafrudin mengaku kemenangannya dan Subadri bukan di luar dugaan. Sejak mencalonkan diri dan memutuskan pensiun dini dari jabatan birokratnya, ia sudah memiliki keyakinan akan memenangkan pilkada. Apalagi, berdasarkan lembaga survei, suara ia dan Subadri juga bagus.
Sementara itu, rapat pleno rekapitulasi suara sudah rampung di lima kecamatan. Hingga kemarin, hanya Kecamatan Serang saja yang belum selesai. Di Kecamatan Cipocokjaya, Vera-Nurhasan mendapatkan 10.948 suara, Samsul-Rohman 9.133 suara, dan Syafrudin-Subadri 20.006 suara. Dengan begitu jumlah surat suara sah yakni 40.087 lembar dan yang tidak sah 2.019 lembar.
Di Kecamatan Taktakan, Vera-Nurhasan memeroleh 12.487 suara, Samsul-Rohman 10.060 suara, dan Syafrudin-Subadri 17.546 suara. Jumlah surat suara sah 40.093 lembar dan tidak sah 1.829 lembar.
Di Kecamatan Curug, Vera-Nurhasan mendapatkan 2.412 suara, Samsul-Rohman 615 suara, dan Syafrudin-Subadri 898 suara. Jumlah surat suara sah 3.925 lembar dan tidak sah 111 lembar.
Di Kecamatan Kasemen, Vera-Nurhasan meraih 18.547 suara, Samsul-Rohman 12.947 suara, dan Syafrudin-Subadri 15.150 suara. Jumlah surat suara sah 46.644 lembar dan tidak sah 2.076 lembar.
Di Kecamatan Walantaka, Vera-Nurhasan memeroleh 10.194 suara, Samsul-Rohman 19.863 suara, dan Syafrudin-Subadri 10.352 suara. Jumlah surat suara sah 40.409 lembar dan tidak sah 1.765 lembar.
Untuk sementara, perolehan suara Vera-Nurhasan di lima kecamatan yakni 54.588 suara, Samsul-Rohman 52.618 suara, dan Syafrudin-Subadri 63.952 suara. Rapat pleno rekapitulasi suara tingkat KPU Kota Serang akan dilakukan Kamis (5/7) nanti.
DUKUNGAN ZULKIFLI
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendatangi rumah Syafrudin. Dalam kunjungannya itu, pria yang akrab disapa Zul itu mengingatkan Syafrudin untuk merealisasikan janji politiknya kepada masyarakat Kota Serang.
Zul mengatakan, kemenangan Syafrudin-Subadri Usuludin bukan akhir perjuangan. “Ini baru awal,” tegas Zul di kediaman Syafrudin, Sabtu (30/6).
Kedatangan Zul di kediaman Syafrudin disambut Ketua DPP PAN Yandri Susanto. Hadir juga anggota DPR RI M Ali Taher Parasong, pengurus DPW PAN Banten, DPD PAN Kota Serang, serta sejumlah anggota DPRD Kota Serang dari PAN.
Ia meminta Syafrudin untuk bekerja dan tidak mengotori diri dengan proyek. Menurutnya, rezeki akan datang sendiri dengan bekerja keras. “Kalau dicari-cari justru bisa kena KPK,” tandasnya.
Ia juga meminta Syafrudin untuk benar-benar melayani masyarakat dan menunaikan janji saat kampanye, walaupun banyak yang harus dikerjakan di Kota Serang. Dengan harapan, terpilihnya Syafrudin-Subadri akan membawa perubahan di Kota Serang, sehingga Ibukota Provinsi Banten ini akan lebih baik dan masyarakatnya juga lebih sejahtera, makmur, berakhlak, serta agamis. “Buktikan kalau PAN yang menang akan berbeda dengan yang lain,” ujarnya.
Untuk itu, Zul juga meminta para anggota DPRD Kota Serang untuk mengawal Syafrudin. “Walikota sukses kalau dikawal. Kalau tidak, walikota bisa dikerjai yang macam-macam,” tandasnya. Lantaran, menurut Zul, kepemimpinan selama lima tahun akan kurang. Untuk itu, diharapkan Syafrudin dapat memimpin selama sepuluh tahun.
Sementara itu, Syafrudin mengaku bahagia dan bangga didatangi Zul beserta para pengurus PAN. Ia mengaku akan menjalankan amanah dari Zul saat memimpin Kota Serang nanti. “Saya akan menjalankan tugas sebaik-baiknya tanpa kontrak politik karena saya tidak ada kontrak politik dengan siapa pun,” tegasnya. Mantan birokrat Pemkot Serang ini mengaku akan menunaikan janji politik yang disampaikan kepada masyarakat melalui visi misi.
Dugaan Money Politic
Sementara itu, tim advokasi pasangan Vera Nurlaela-Nurhasan meminta Bawaslu Banten membatalkan pasangan Syafrudin-Subadri Usuludin. Surat permohonan itu diajukan tim advokasi ke Bawaslu, Sabtu (30/6).
Koordinator Tim Advokasi Vera Nurlaela-Nurhasan, Ferry Renaldy mengatakan, permohonan pembatalan karena dugaan money politic yang dilakukan Syafrudin-Subadri. “Apalagi dugaan money politic sudah ditangani Polres Serang Kota,” ujar Ferry saat konferensi pers di kantornya, Minggu (1/7).
Ferry meminta penyidik menggali keterangan pelaku penyebaran uang tersebut. Ia mengungkapkan, banyak dugaan money politic. Apalagi, sudah terjadi operasi tangkap tangan dengan jumlah uang Rp420 ribu yang akan dibagikan oleh seseorang untuk memengaruhi masyarakat.
Selama tahapan pilkada ini, Ferry mengaku sudah menyampaikan 52 laporan kepada Panwaslu Kota Serang. Jumlah itu terdiri dari 44 laporan terkait Syafrudin-Subadri dan delapan laporan untuk paslon nomor urut dua Samsul Hidayat-Rohman. (Rostinah/RBG)