SERANG – Investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami pertumbuhan. Hingga 16 Agustus 2019 jumlahnya baru mencapai 1 juta investor dengan 629 emiten yang terdaftar. Jumlah investor saham masih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa atau baru 0,41 persen.
“Jumlahnya memang masih sedikit,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Fadly Fatah saat “Pelatihan Pasar Modal dan Update Market 2019” di Le Dian Hotel and Cottages, Senin (19/8), yang diikuti jurnalis.
Ia menjelaskan, jumlah investor di Indonesia termasuk sedikit dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Thailand, Cina, dan lainnya. “Namun, peningkatan jumlah investor ini merupakan hal positif dan semoga bisa terus bertambah,” jelasnya.
Ia menuturkan, jumlah investor ini semakin meningkat dengan adanya program yang digulirkan pemerintah, Yuk Nabung Saham pada 2016. Sebelum ada gerakan Yuk Nabung Saham, jumlah investor BEI mencapai 485.000 orang. “Yuk Nabung Saham memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan para investor sehingga ada peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Ia menilai, pertumbuhan jumlah investor ini juga tidak terlepas dari meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai saham. Saham merupakan salah satu alternatif investasi yang aman, mudah, dan murah atau terjangkau bagi masyarakat.
Untuk di Banten sendiri, penambahan jumlah investor cukup baik. Akhir tahun 2017 sebanyak 55.204 investor. Setelah Bursa Efek Indonesia membuka kantor perwakilan di Serang pada Desember 2017, hingga Agustus 2019 jumlah investor saham 77,154 orang atau bertambah sekitar 21.950 investor dalam jangka satu tahun delapan bulan.
Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Banten, lanjut dia, menggelar berbagai sekolah pasar modal dan membentuk galeri investasi di berbagai kampus sebagai upaya peningkatan jumlah investor.
Dalam workshop kemarin, ia memaparkan mengenai Bursa Efek Indonesia sebagai tempat yang mewadahi jual beli saham. Ia berharap pemahaman para jurnalis di Banten semakin meningkat. (skn/aas)