Suami mana yang tidak bangga jika punya istri cantik. Hampir semua suami yang beristri cantik selalu membawa istrinya ke berbagai acara karena bangga akan kecantikan istrinya. Risikonya sih jadi bahan lirikan para pria hidung belang. Namun dampak positifnya, nama si suami menjadi terangkat karena kecantikan istri.
Seperti pada pasangan Isro (30) dan Saripah (30), keduanya nama samaran. Isro tidak pernah segan membawa Saripah kemana-mana. Seperti halnya ketika Isro mengajak Saripah menemani saudaranya mencabut gugatan cerai di Pengadilan Agama. Saripah setia mendampingi Isro di Pengadilan Agama, wow. “Alhamdulillah, istri saya senang mendampingi saya kemana-mana. Dia lebih memilih ikut ketimbang diam di rumah,” kata Isro.
Saat itu, ada dua pemandangan mencolok di Pengadilan Agama. Yakni keberadaan Saripah dan Isro, satunya lagi saudara perempuan Isro yang tengah menunggu suaminya mengurus pencabutan gugatan cerai. Saripah membuat para pengunjung dan para staf Pengadilan Agama terpesona. Meskipun menggunakan busana panjang dan tertutup, namun aura kecantikan Saripah tidak ikut tertutup.
Ketika itu, Saripah dan Isro duduk tidak jauh dari sang saudari. Mereka terlihat mesra, duduk berdekatan dan saling memegang erat tangan masing-masing. Pria yang bekerja sebagai staf keuangan salah satu perusahaan swasta di Banten ini mengatakan, istrinya juga ikut kegiatan-kegiatan kantor. “Dia sudah menjadi istri saya selama lima tahun. Kalau ke saya sih, dia tidak pernah mengeluh selama mengikuti kegiatan-kegiatan saya,” ujarnya.
Bahkan, juga Saripah sering ikut suaminya ngantor. Selama Isro bekerja, Saripah menunggu di ruang tunggu atau bagian belakang kantor. Untuk membunuh waktu, Saripah biasa menonton televisi atau membaca majalah-majalah yang ada di ruang tamu kantor. “Awalnya sih saya risih, takut istri tidak betah menunggu saya di kantor. Tapi katanya, dia tidak masalah. Sebab di rumah pun kerjaan dia hanya menonton televisi dan membaca majalah,” tuturnya.
Pengakuan Isro, seringnya Saripah menunggu suami di kantor, memberikan dampak positif. Kecantikan dan keramahan Saripah membuat suasana kantor menjadi cair. “Saripah jadi dekat dengan teman-teman kantor, khususnya yang perempuan. Bos-bos saya juga baik kepadanya, itu terbawa kepada saya,” jelasnya.
Selain bangga akan kecantikan istri, Isro juga membebaskan Saripah untuk ikut kemana pun dia berada. Baik itu ketika sedang kerja di kantor, rapat ke luar kota, atau bertemu kolega di sejumlah restoran. “Selama dia mau ikut, saya sih iya-iya saja. Toh dia pintar bikin nyaman suasana kok. Lalu bisa adaptasi dengan teman-teman saya,” akunya.
Selain itu, keinginan Saripah untuk ikut suami lantaran anugerah yang belum mereka miliki, yakni seorang anak. Saripah merasa kesepian di rumah lantaran lima tahun masa pernikahan mereka belum juga memiliki momongan. “Dia juga sering sedih kalau di rumah. Dia ingin sekali punya anak tapi, ya gitu lah. Belum diberi kepercayaan oleh Allah,” ujarnya.
Keakraban Saripah dan Isro beberapa kali sempat mengundang kontroversi. Beberapa teman Isro maupu Saripah sempat menanyakan terkait hal tersebut. Selain karena tidak biasa, banyak yang khawatir jika Saripah kelelahan karena menunggu sang suami wara-wiri kemana-mana. Namun tentu saja hal ini tidak digubris pasangan tersebut. “Karena ini kemauan istri, saya tidak bisa menolak. Meskipun banyak di antara teman-teman saya yang salah kaprah, saya sih cuek saja,” akunya.
Hmmm, bagaimana dengan Saripah sendiri? Dia mengaku senang ikut dengan suami. Ia membenarkan jika dirinya yang meminta untuk selalu ikut suami. Alasannya, karena dia sedih lantaran belum punya momongan. “Kami sudah banyak melakukan program, tapi sampai sekarang belum juga diberi karunia itu. Karenanya, sebelum punya anak saya ingin dekat dengan suami,” tuturnya.
Lantaran hal itu, dia berupaya untuk menjaga kecantikannya. Selain ke salon, dia juga sering mengikuti senam aerobik dan juga perawatan-perawatan lain. “Paling penting itu totok wajah, agar aura kecantikan saya tetap terjaga. Apalagi saya kan berhijab, jadi area wajah itu paling penting untuk dijaga,” katanya. (Sigit/Radar Banten)