radarbanten.co.id
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Style
  • Kuliner
  • Travel
  • Khasanah
  • E-Paper
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Style
  • Kuliner
  • Travel
  • Khasanah
  • E-Paper
No Result
View All Result
radarbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Travel Pariwisata

Jabu Na Ture, Sensasi Cahaya Danau Toba di Dalam Rumah

Redaksi by Redaksi
02-11-2016 12:05:08
in Pariwisata, Travel
Jabu Na Ture, Sensasi Cahaya Danau Toba di Dalam Rumah
Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp

JAKARTA – Mimpi Tim CV Realline Studio sebentar lagi bakal menjadi kenyataan. Perusahaan tempat berkumpulnya para arsitek muda itu sukses menjadi Pemenang Utama Sayembara Desain Arsitek Nusantara 2016 untuk kategori Destinasi Danau Toba dengan judul karya Jabu Na Ture. Desain homestay yang diserahkan di Kementerian Pariwisata, Selasa 25 Oktober 2016 lalu bakal menjadi pertimbangan tim percepatan pembangunan Danau Toba dalam membangun rumah wisata milik masyarakat yang akan dikembangkan di sana.

“Mimpi yang sebentar lagi terwujudnya adalah, kami membayangkan rumah kami berada tepat di pinggir Danau Toba, dengan keelokan danau, air yang tenang, seperti lukisan pemandangan yang sejuk nyaman. Itulah mimpi yang mudah-mudahan segera terwujud,” ujar Ketua Tim CV Realline Studio, Deni Wahyu Setiawan.

Baca Juga :

Ikan Mas Sinyonya, Ikan Peninggalan Purbakala yang Hampir Punah di Pandeglang

Punya Pantai Terpanjang di Banten, Investor Bonafit Belum Lirik Sektor Pariwisata di Pandeglang

Diskusi Pariwisata Sambil Berlayar di Selat Sunda

Berbeda Jauh, Jumlah Penginapan Lebih Sedikit Dari Jumlah Kunjungan Wisatawan

Wahyu dalam menciptakan karya itu tidak sendirian. Pria yang berdomisili di Semarang itu memiliki tim diantaranya adalah Christian Ihotasi Siregar, Hendrayawan Setyanegara, Ricky, Gabriel Hutagalung, Muhammad Najib Sholeh, dan Bayu Andika Putra. Seperti diketahui, Sayembara Desain Arsitek Nusantara 2016 merupakan gawean Badan Ekonomi Kreatif, Kementarian Pariwisata dan PT Propan Raya sebagai panitia pelaksana.

Lebih lanjut Wahyu memaparkan, Jabu Na Ture punya arti banyak bagi kearifan lokal di Danau Toba. Kata dia, timnya membuat desain homestay itu memang untuk disiapkan sebagai rumah yang nyaman untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

“Yang kami pikirkan di desain Homestay ini adalah pencahayaannya, jadi sensasi cahaya dan udara yang sejuk di Danau Toba akan terasa hingga di dalam rumah. Itulah keunggulan Jabu Na Ture dan kenikmatan si wisatawan. Sangat bagus banget kalau jaraknya hanya 500 meter dari Danau Toba,” kata Wahyu.

Wahyu bercerita, Jabu artinya rumah hunian, na artinya yang memberikan, Ture adalah yang bagus, komplit atau selaras yang memiliki makna sebagai rumah hunian yang indah selaras alam. “Dan semua terkoneksi kembali dengan kebudayaan lokal, melalui respresentatif filosofi rumah Batak. Sekarang sudah mulai hilang, dengan Homestay yang kami bikin semoga akan bangkit lagi dan muncul lagi, tapi bedanya, desain kami akan membuat anda betah di Rumah,” ujarnya.

Ruang Tataring, imbuh Wahyu, menjadi ciri khas Homestay ini terletak pada bagian tengah atau pusat, langsung terlihat dari pintu ruangan dapur terbuka, ruang ini menjadi tempat menanak atau memasak, nasi dan minuman serta berfungsi sebagai heating atau pemanas ruangan dan dalam pengembangannya akan memiliki ruang yang dapat digunakan untuk ruang baca, maupun galery kerajinan khas tiap desa.

“Desain Homestay ini mencoba untuk mengakrabkan wisatawan dengan nuansa budaya lokal yang masih sangat alami, sehingga wisatawan dapat berinsteraksi sekaligus belajar mengenai aneka kebudayan Batak dan peradabannya. Itu pula sebabnya kenapa bentuk desain yang dikreasi mengambil analogi dan filosofi rumah Batak yang beresensi harmonis, alami, berbudaya dan wah,” bebernya.

Untuk bahan, beber Wahyu, material bambu dan batu muntahan gunung sebagai solusi. Penggunaan material bambu, material lokal yang melimpah, namun masih belum dimanfaatkan, mengedukasi bahwa bambu juga dapat dijadikan bangunan yang indah dan terjangkau dan daun ijuk dari pohon aren, tersedia melimpah.

Komposisi ruangan, Kamar Pemilik Rumah, Kamar Tamu, Kitchen, Ruang Perapian (Tataring), Kamar Mandi, Meja Cuci, Tempat berjemur, Teras, Ruang Perpustakaan dan Kloset.

“Dan para-para terletak di atas dapur berfungsi sebagai tempat bersantai, ruang baca ataupun tempat meditasi. Membayangkan di bangunan itu, nyaman dan penuh inspirasi. Bangunan Panggung agar dapat menyesuaikan kontur kampung di Danau Toba yang berbeda – beda baik yang berada di bukit, di lembah, maupun di pinggir pantai, akan terlihat lebih asri dan alami. Kami sudah tidak sabar desain kami digunakan pelaku Pariwisata,” kata Wahyu.

Menpar Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf sudah menyerahkan hadiah total Rp 1 M, kepada 30 pemenang Sayembara Arsitektur Nusantara untuk homestay. Menpar menyampaikan, bagi wisatawan itu yang paling penting adalah experience. Pengalaman mereka sejak turun di airport, sampai ke tempat tinggal mereka di penginapan. Tentu, desain homestay ini nanti tidak akan menjadi real estate. Karena kearifan lokal justru menjadi atraksi dan daya tarik bagi wisatawan.

Mimpi itu rupanya juga sama dengan apa yang dibayangkan Menpar Arief Yahya. Dia berimajinasi bangunan-bangunan di seputar Danu Toba itu memberi ciri khas arsitektur local. Sehingga jika orang bangun tidur, belum sadar betul, begitu menyaksikan bentuk dan model bangunannya saja sudah paham, bahwa dia sedang berada di Danau Toba.

“Arsitektur local inilah yang akan menjadi penanda ciri khas rumah adat Batak yang bersumber pada budaya setempat,” tandas Arief Yahya. (ADVERTORIAL/Kemenpar RI)

Tags: Kementerian Pariwisata
Previous Post

XL Raih PR Excellence Awards 2016 dari Perhumas

Next Post

Pimpinan Daerah Curhat ke Plt Gubernur Banten Soal Jalan Tol

Related Posts

Ikan Mas Sinyonya, Ikan Peninggalan Purbakala yang Hampir Punah di Pandeglang
Pandeglang

Ikan Mas Sinyonya, Ikan Peninggalan Purbakala yang Hampir Punah di Pandeglang

by Purnama Irawan
Kamis, 31 Agustus 2023 08:16

PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID - Ikan Mas Sinyonya dari Kecamatan Banjar, menjadi ikan ikonik Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Ikan Mas Sinyonya merupakan...

Read more

Punya Pantai Terpanjang di Banten, Investor Bonafit Belum Lirik Sektor Pariwisata di Pandeglang

Diskusi Pariwisata Sambil Berlayar di Selat Sunda

Berbeda Jauh, Jumlah Penginapan Lebih Sedikit Dari Jumlah Kunjungan Wisatawan

Presiden Jokowi Jawab Isu 10 Juta Tenaga Kerja Cina Masuk Indonesia

Sudah Lebih Dari 2 Tahun, RPP ASN Harus Segera Ditetapkan

Menpar Arief Yahya Tinjau Kebun Teh Penyangga KSPN Borobudur

Wakatobi Targetkan 40.000 Kunjungan Wisata Tahun 2017

Kota Tua Disuguhi Old Town Jazz Series Dua Bulan Sekali

Akses ke Danau Toba Semakin Mudah 

Next Post
Pimpinan Daerah Curhat ke Plt Gubernur Banten Soal Jalan Tol

Pimpinan Daerah Curhat ke Plt Gubernur Banten Soal Jalan Tol

Kapolda Banten Dapat Bintang Satu

Kapolda Banten Dapat Bintang Satu

Pedagang Es Keliling Maling Motor Buat Tambah Modal

Pedagang Es Keliling Maling Motor Buat Tambah Modal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.



BERITA TERPOPULER

Cerita Angker Kampung Mati di Lebak, Begini Sejarah dan Faktanya

Cerita Angker Kampung Mati di Lebak, Begini Sejarah dan Faktanya

Kamis, 21 September 2023 20:33
Ditunjuk Pusat, Peluang Sekda jadi Pj Kepala Daerah Kecil

Ditunjuk Pusat, Peluang Sekda jadi Pj Kepala Daerah Kecil

Rabu, 20 September 2023 20:56
Pasar Lama Tangerang Terbakar, Pedagang Panik

Pasar Lama Tangerang Terbakar, Pedagang Panik

Minggu, 24 September 2023 02:30
Mahasiswa UI Penerima Beasiswa dari Pemkab Serang Diwisuda

Mahasiswa UI Penerima Beasiswa dari Pemkab Serang Diwisuda

Kamis, 21 September 2023 20:40
BPOM Gerebek Produsen Jamu Berbahan Kimia Obat di Tangerang

BPOM Gerebek Produsen Jamu Berbahan Kimia Obat di Tangerang

Senin, 18 September 2023 11:50
Selain Bayam, Inilah 9 Sayuran yang Bahaya Jika Dipanaskan Ulang

Selain Bayam, Inilah 9 Sayuran yang Bahaya Jika Dipanaskan Ulang

Kamis, 4 Mei 2023 14:17

Ikuti Kami

Facebook Instagram Twitter Youtube

Kanal

News

Redaksi

Peluang Usaha

Viral

Inspirasi

Love Story

Olahraga

News Video

Serba Serbi

E-Paper

Tekno

Pedoman Pemberitaan

Indeks

Tutorial

Pilihan Editor

Syafrudin Minta Masyarakat Jangan Buang Sampah ke Sungai Cibanten

Syafrudin Minta Masyarakat Jangan Buang Sampah ke Sungai Cibanten

by Nahrul Muhilmi
Minggu, 24 September 2023 14:43

SERANG,RADARBANTEN.CO.ID - Walikota Serang Syafrudin meminta agar masyarakat tidak membuang sampah di aliran Sungai Cibanten. Pasalnya, masyarakat yang membuang sampah...

Aset Negara Diduga Dijual, Ada 16 Sertifikat Hak Milik di Situ Cipondoh Tangerang

Aset Negara Diduga Dijual, Ada 16 Sertifikat Hak Milik di Situ Cipondoh Tangerang

by Yusuf Permana
Minggu, 24 September 2023 14:36

SERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Situ Cipondoh yang berada di Jalan KH Hasyim Ashari, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang diduga telah dikuasai dan...

Copyright@2021


istanbul escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
esenyurt escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
marmaris escort
izmit escort
bodrum escort
antalya escort
antalya escort bayan

Radar Banten, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Style
  • Kuliner
  • Travel
  • Khasanah
  • E-Paper

© 2021 radarbanten.co.id.