SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sesosok mayat dengan kondisi kepala terpisah di dekat area persawahan Kampung Sawah, RT 007 RW 001, Desa Ciomas, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, berhasil diidentifikasi.
Identitas mayat yang sudah tinggal tulang yang ditemukan Minggu pagi, 21 Mei 2023, tersebut diketahui setelah ada warga yang mengenali ciri-ciri fisiknya.
Dari keterangan warga tersebut, mayat itu bernama Tobroni (39), warga Kampung Pancur Sukamulya, Desa Pondokkahuru, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
“Mayat yang ditemukan dengan kondisi kepala yang sudah terpisah dengan tubuhnya itu sudah teridentifikasi. Mayat itu merupakan warga Desa Pondokkahuru,” ujar Kasi Humas Polres Serang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Iwan Sumantri.
Iwan menjelaskan, terungkapnya identitas mayat tersebut dari pakaian yang dia gunakan.
Pakaian tersebut sama yang digunakan oleh Tobroni.
“Korban ini mengalami gangguan jiwa. Keluarganya mengenali pakaian yang dia kenakan,” ungkap Iwan.
Dari keterangan keluarganya, sambung Iwan, korban sudah dua minggu tidak pulang ke rumah. Pihak keluarga beberapa kali sudah melakukan pencairan akan tetapi belum membuahkan hasil.
“Setelah ramai ada informasi penemuan mayat, banyak warga yang berdatangan ke lokasi. Dari warga yang melihat, ada satu warga yang kenal dengan korban dan menyampaikan informasi itu kepada keluarganya,” kata Iwan.
Iwan mengatakan, mayat yang tinggal tulang belulang tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.
Mayat tersebut ditemukan oleh petani yang sedang menggarap sawah. Mayat tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten.
“Mayat tersebut ditemukan oleh saksi atas nama Tarani (60), warga Kampung Babakan Pancur, Desa Pondokkahuru, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Saat itu saksi melihat sosok tergeletak di dekat sawah,” kata Iwan.
Terkait penyebab kepala korban terpisah, Iwan belum menjelaskannya. Namun, ia menduga, kondisi itu karena terjadi pembusukan.
“Terpisahnya juga tidak jauh, masih di lokasi itu juga,” tutur Iwan. (*)
Reporter: Fahmi Sa’i
Editor: Agus Priwandono