SERANG – Pembentukan Satgas Anti Premanisme Polda Banten berbuah manis. Sebab, belum genap sebulan terbentuk, sebanyak 1.506 preman berhasil disikat jelang gelaran Asian Games 2018.
“Penangkapan-penangkapan sudah banyak ya. Terutama preman-preman, sudah 1.506 yang sudah diamankan,” kata Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Banten, Rabu (25/7).
Satgas Anti Premanisme dan Begal resmi dibentuk Polda Banten awal Juli 2018. Sasaran operasi adalah pelaku kejahatan jalanan. Pembersihan pelaku kejahatan jalanan itu sebagai upaya menciptakan kondisi aman jelang pelaksanaan Asian Games 18 Agustus 2018.
“Tapi dari situ (ribuan preman-red), kita pilah-pilah mana yang bisa diproses lanjut, mana yang kita data untuk diawasi,” kata Listyo.
Selain aksi premanisme, sambung Listyo, polisi mewaspadai kejahatan konvensional lain seperti copet dalam pergelaran olahraga berskala internasional itu. “Copet itu kelihatannya sederhana. Tapi, kalau itu terjadi akan disorot internasional. Kemudian karena kasus itu, Indonesia bisa dilihat banyak masalah,” beber Listyo.
Oleh karena itu, Satgas Anti Premanisme akan terus bekerja sampai pergelaran Asian Games 2018 rampung. “Progresnya akan terus berlanjut, karena ini cipkon (cipta kondisi-red) hingga Asian Games sehingga wilayah Banten kondusif,” tegasnya.
Ditambahkan Listyo, aparat kepolisian juga sedang memastikan keamanan jelang kedatangan obor Asian Games, 9 Agustus 2018 di Merak, Kota Cilegon. “Ini harus dipersiapkan sebaiknya-baiknya, kemudian pola keamanan karena ada sembilan negara yang ikut,” ucap Listyo.
Diketahui, akan ada tiga kabupaten kota di Banten yang akan dilintasi pawai obor Asian Games, yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kota Serang. Rencananya, pawai obor akan digelar pada 9 Agustus mendatang mulai dari Pelabuhan Merak hingga Museum Negeri Banten di Kota Serang. (Merwanda/RBG)