SERANG–Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, warga Kota Serang mengeluhkan kesulitan tabung gas ukuran tiga kilogram (Kg) jenis melon. Selain sulit, harga eceran gas bersubsidi itu naik menjadi Rp28 ribu dari Rp23 ribu per tabung.
Salah seorang warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Nia mengatakan, kenaikan harga gas LPG ukuran tiga kg terjadi dua pekan terakhir. “Naik jadi 28 ribu. Sebelumnya, Rp23 ribu per tabung,” ujarnya saat berbincang dengan Radar Banten, Selasa (22/12).
Dikatakan Nia, selain naik, ia kesulitan mendapatkan gas LPG di warung langganannya. Ia harus memesan terlebih dahulu untuk mendapatkan bahan bakar pengganti minyak tanah itu. “Beli pagi, dapat sore. Nunggu dulu baru dapat. Enggak tahu penyebabnya kenapa,” terangnya.
Kata Nia, selama satu bulan, keluarganya membutuhkan dua sampai tiga tabung gas. “Tidak membeli yang ukuran besar karena mahal,” katanya.
Terpisah, Ade Nurhayati, salah satu warga Kelurahan Banjaragung mengaku sempat kaget naiknya harga LPG tiga kg di warung langganannya. Karena telah menjadi kebutuhan dirinya tetap membeli. “Mau gimana lagi. Sudah jadi kebutuhan untuk memasak,” katanya.
Dikatakan Ade, selain naik, kini dirinya harus memesan terlebih dahulu kepada warung langganannya untuk memastikan agar dirinya mendapatkan pasokan gas LPG. “Saya enggak tahu penyebabnya. Mungkin mau tahun baruan. Atau karena Corona (Covid-19) karena banyak orang di rumah,” terangnya.
Salah seorang pengecer gas LPG di Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Fahri mengaku jelang nataru terjadi peningkatan pembelian LPG tiga kilogram. “Banyak yang beli sekarang. Karena natal dan tahun baru. Kalau hari-hari biasa mah lengang,” katanya.
“Saya enggak tahu kalau harga eceran. Mungkin karena seperti itu. Kalau permintaan banyak harga naik,” tambah Fahri.
Sementara Kepala Bidang LPG pada DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banten Yudi Lukman membantah terjadinya kelangkaan tabung LPG 3 kg di wilayah Banten. “Kalau kategori langka itu sulit ditemukan di pasaran. Namun, saat ini kan masih ada. Jadi sebenarnya itu lebih tepatnya kekosongan,” katanya.
Yudi mengatakan, mengenai kekosongan dan harga jual di tingkat warung, bukan menjadi ranah dari Hiswana Migas DPC Banten. Ia berdalih, tanggungjawab pihaknya hanya pada tingkatan agen dan pangkalan. “Kami hanya memastikan harga di agen dan pangkalan,” katanya.
Jelang Nataru, pihaknya melakukan ekstra droping mulai dari 24-31 Desember 2020. Total tabung yang akan disalurkan ke agen dan pangkalan sebanyak 250 persen dari penyaluran reguler biasanya. “Tabung yang akan dikirim itu sekitar diatas 300 ribu. Jadi kalau biasanya dikirim tabung 2 truk, pasti akan ditambah 3 truk lagi,” katanya. (fdr/nda)