CILEGON – Penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota yang digelar oleh Partai NasDem Kota Cilegon mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya yang mengambil formulir penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon yang digelar partai tersebut.
Sejak Rabu (2/10) hingga Minggu (6/10), tercatat sebanyak sepuluh tokoh politik yang datang untuk mengambil formulir. Mereka adalah Ketua DPC PDIP Kota Cilegon Reno Yanuar, politikus senior sekaligus pengusaha asal Ciwandan Iye Iman Rohiman, Ketua DPD PAN Kota Cilegon Alawi Mahmud, Ketua Partai Berkarya Provinsi Banten Helldy Agustian, pengusaha Habibudin, Bendahara DPW PAN Banten Dede Rohana Putra, Ketua PB Al-Khairiyah Ali Mujahidin, Ketua BPC HIPMI Cilegon Ahmad Suhandi, pesinetron Lian Firman, serta Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati.
Sekretaris NasDem Kota Cilegon Erick Rebiin mengaku berterima kasih atas respons para tokoh-tokoh tersebut. Hal itu menurutnya menunjukkan tingkat kepercayaan para tokoh terhadap Partai NasDem. “Mudah-mudahan mereka mempunyai semangat yang sama dengan NasDem untuk melakukan perubahan di Kota Cilegon,” Minggu (6/10).
Usai pengambilan formulir, NasDem memberikan tenggat waktu hingga 13 Oktober kepada tokoh-tokoh tersebut untuk mengembalikan formulir. Setelahnya, panitia penjaringan akan menyerahkan daftar nama tersebut ke DPW NasDem Provinsi Banten untuk proses penyampaian visi-misi.
Menurut Erick, meski berbeda latar belakang seluruh tokoh yang datang akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa diusung oleh Partai NasDem di Pilkada Cilegon.
Sementara itu, kemarin, sekira pukul 14.00 WIB, sejumlah pengurus DPD Partai Golkar datang ke kantor DPD NasDem Cilegon. Sekretaris DPD Golkar Kota Cilegon Sutisna Abas menjelaskan, sesuai dengan arahan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cilegon Tb Iman Ariyadi, kedatangan pengurus untuk mewakili Ratu Ati Marliati. “Ini merupakan salah satu dari sekian banyak upaya politik yang dilakukan oleh Partai Golkar,” ujar Sutisna saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler.
Usai pengambilan formulir, menurut Sutisna, Golkar akan melakukan pertemuan dengan Ati guna membahas hal tersebut, salah satunya terkait visi-misi Ati untuk maju di Pilkada Cilegon. Kendati Golkar telah memenuhi persayaratan untuk bisa mengusung pasangan calon kepala daerah tanpa berkoalisi dengan partai lain, menurut Sutisna, komunikasi dengan parpol dan tokoh tetap dibangun.
“Kalau PDIP kita tidak datang karena saat itu Golkar sedang disibukkan urusan pasca pileg. Selain itu, dari PDIP juga tidak ada komunikasi secara intens. Kalau NasDem kan selain mengumumkan di media juga datang ke kita,” paparnya.
Kemarin, selain Golkar, perwakilan Ketua BPC HIPMI Cilegon Ahmad Suhandi alias Andi Jempol datang ke NasDem untuk ambil formulir penjaringan. Andi saat itu diwakili oleh Ismatulloh Ali dan Luthfi Nadjat. Ismatulloh menuturkan, majunya Ketua BPC HIPMI Cilegon untuk mendorong kebangkitan kaum muda dalam partisipasi politik, serta upaya mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di Cilegon agar bisa lebih dirasakan oleh masyarakat secara luas.
“Ketua Andi telah berdiskusi dengan jajaran pengurus, bagaimana menyikapi Kota Cilegon ini ke depannya. Bagaimana memberdayakan ekonomi, menghidupkan dunia usaha dan menggerakkan kaum milenial untuk aktif dan bangkit menjemput peluang-peluang ekonomi yang besar di Kota Cilegon, khususnya di industri,” ujar pria yang menjabat sebagai Sekretaris BPC HIPMI Cilegon tersebut.
Menurut dia, majunya pengusaha muda itu telah mendapatkan izin dari Ketua BPD HIPMI Banten Dedi Muhdi. Bahkan restu ini juga dibarengi dengan dukungan maksimal yang akan diberikan oleh seluruh jajaran BPD dan BPC HIPMI se-Banten.
Dikonfirmasi terpisah, Ali Mujahidin menuturkan, ia mendapatkan dorong dari sejumlah elemen masyarakat. Pengambilan formulir tersebut pun menurutnya atas inisiatif sejumlah elemen tersebut. “Saya sih enggak begitu tertarik dengan jabatan, lebih cenderung untuk mengawal perubahan di Kota Cilegon,” paparnya.
Menurutnya Kota Cilegon harus berubah, karena itu, kalaupun dinamika politik bukan ia yang maju secara langsung, ia akan tetap ikut mengawal perubahan tersebut. (bam/ibm/ags)