SERANG – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Banten bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Polda Banten dan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, menggelar rapat khusus terkait pengendalian dan pengawasan harga-harga komoditi tertentu menjelang datangnya bulan suci ramadhan.
Dalam rapat yang yang dihadiri langsung oleh Asisten Daerah II Provinsi Banten Ino S Rawita tersebut pemerintah meresmikan satuan Tugas (Satgas) Pangan yang merupakan naungan Polda Banten atas instruksi Kapolri.
“Bagaimanapun untuk menghadapi bulan suci ramadhan masyarakat harus tenang. Dalam arti makannya harus tenang dan harga bahan pokok juga harus stabil. Maka kami juga membentuk satgas pangan dengan polda banten yang di instruksikan oleh Kapolri langsung,” kata Ino saat diwawancarai seusai rapat, Rabu (17/5).
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan, menjelang bulan suci ramadhan, perkembangan perekonomian memang ditafsirkan akan jauh lebih tinggi, hal tersebut dikarenakan terjadinya kenaikan harga pada komoditas tertenntu. Diantaranya komoditas pangan,tarif angkutan dan tarif pulsa.
“Maka dari itu kita harus mewaspadai komoditas apa saja yang akan mengalami kenaikan harga, kita siapkan masing-masing TPID di Provinsi baik Kabupaten dan Kota sudah menyiapkan untuk melakukan berbagai aktifitas yakni operasi pasar, sidak dan pemantauan barang berbahaya dan tidak layak konsumsi,” ujarnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Agoes Soebeno, juga menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir karena, meskipun bulan ramadhan nanti akan terjadi kenaikan pada komoditas tertentu, namun tidak ada kelangkaan bahkan akan tetap tersedia dan jika ada kenaikan tidak tinggi.
“Memang siklusnya setiap menjelang puasa dan lebaran kondisi harga barang meningkat dan itu juga berdampak dengan inflasi naik, namun jangan terlalu tinggi. Maka dari itu sebelum terlalu tinggi, kita lakukan antisipasi agar tidak keduluan dari pedagang dan kita bentuk satgas pangan ini,” tegasnya.
Agoes melanjutkan, bahwa sepanjang bulan April lalu, Provimsi Banten mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, dan menurut pantauan BPS, di minggu kedua bulan Mei ini angkanya juga sudah mulai bergerak.
“Itu terlihat karena sudah ada beberapa komoditas seperti ikan bandeng, tomat dan lain-lain yang sudah mengalami peningkatan,” katanya.
Kendati demikian, dengan digagasnha satgas pangan tersebut, agar mengantisipasi kenaikan dan keadaan harga pangan di Provinsi Banten untuk mencegah kelangkaan akibat rantai distribusi yang tidak terkontrol. (Wirda Garizahaq/risawirda@gmail.com)