JAKARTA -Perayaan akhir tahun menjadi perhatian Polri. Korps Bhayangkara melakukan pengamanan tertutup dan terbuka pada sejumlah lokasi di Indonesia. Di antaranya adalah objek-objek vital dan lokasi perayaan Tahun Baru.
Ada sejumlah lokasi yang diamankan dengan metode tertutup. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada yang mengetahui berapa jumlah personel yang dikerahkan. “Semua dalam monitor. Kondisi ini selalu dianalisa” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, Kamis (29/12).
Analisa dan evaluasi dilakukan setiap saat dalam menghadapi situasi yang berkembang. Ada analisa intelijen untuk memprediksi keamanan dalam beberapa hari ke depan. “Semua diamankan, jumlah personel masih sama dengan penjagaan saat Natal,” kata Martinus. Status pengamanan Tahun Baru sama seperti Natal. Yakni, siaga satu.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditipid Narkoba) Bareskrim juga mewaspadai momen Tahun Baru. Berkaca pada pengalaman, penggunaan narkoba meningkat pada pergantian tahun. Karena itu, akan dilakukan operasi. “Razia sebelum tahun dilakukan agar tidak menggunakan atau memesan narkotika,” kata Direktur Ditipid Narkoba Brigjen Eko Daniyanto.
Operasi tersebut dilakukan serentak antara Bareskrim, Badan Narkotika Nasional, dan Polda Metro Jaya. Semua Polda se-Indonesia juga akan melakukan razia di semua tempat hiburan. “Targetnya, Tahun Baru aman semua,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah juga tak mau lagi kecolongan untuk menghadapi arus kendaraan menjelang Tahun Baru. Hal tersebut setelah terjadinya kemacetan sepanjang delapan kilometer (km) di Tol Purbaleunyi pada 26 Desember lalu. Karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mengeluarkan keputusan pembatasan angkutan barang untuk beberapa ruas tol.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto menyatakan, pihaknya sudah mengevaluasi kemacetan yang terjadi pada H+1 Natal tersebut. Menurutnya, antrean panjang disebabkan dibukanya kembali kran angkutan barang dengan sumbu lebih dari dua. Di tengah arus padat itu, ternyata ada tiga truk besar yang mogok.
“Proses evakuasi ini dari truk yang mogok itu butuh waktu berjam-jam dan harus menutup jalan. Alhasil, Jalan Tol Purbaleunyi di wilayah Jatiluhur macet dari km 77 hingga km 84,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/12).
Karena itu, dia mengaku sudah mencapai kesepakatan dengan pengusaha untuk memberlakukan pembatasan terhadap angkutan barang di atas dua sumbu kepada beberapa ruas tol. Pemberlakukan tersebut diakui bakal berlangsung dari pukul 10.00 WIB pada 30 Desember 2016 hingga 24.00 WIB pada 2 Januari 2017.
Terkait ruas apa saja yang dibatasi, dia merinci bahwa angkutan barang lebih dari dua sumbu tujuan Bandung dilarang melewati Tol Purbaleunyi dan akan dialihkan ke Jalan Tol Cikampek. Mereka akan diarahkan keluar dari Gerbang Tol Cikopo menuju Jalan Nasional Sadang-Purwakarta kemudian masuk Gerbang Tol Padalarang.
Sedangkan, untuk angkutan barang dua ke bawah serta bus boleh melewati Tol Purbaleunyi keluar Gerbang Tol Jatiluhur (KM 84), Namun, mereka tetap dilarang untuk melewati jembatan Cisomang karena masih dalam perbaikan. “Khusus kendaraan dengan kereta tempelan tujuan Bandung dilarang melewati jalur Sadang-Purwakarta-Padalarang. Mereka akan dialihkan ke ruas Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali),’’ terangnya.
Rekayasa tersebut juga diterapkan untuk arus kendaraan arah selanjutnya. Kendaraan kereta tempelan bakal diarahkan ke Jalan Tol Purbaleunyi dan keluar di Gerbang Tol Cikamuning (KM 116) menuju Jalan Arteri Padalarang-Purwakarta. Mereka baru bisa masuk kembali melalui Gerbang Tol Jatiluhur (KM 84) menuju Tol Purbaleunyi-Tol Cikampek Jakarta.
“Jadi, pada prinsipnya, kami akan membatasi pergerakan angkutan barang di ruas Cawang-Cileunyi; Cawang-Brebes Timur; dan Cawang-Bogor-Ciawi. Cuma, untuk tol dalam kota masih diperbolehkan,” jelasnya. (JPG/Radar Banten)