Dari Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019 (1)
Respons positif dan antusiasme warga di Kabupaten Serang terhadap ajang lomba Kampung Bersih dan Aman 2019, memberi banyak manfaat bagi lingkungan di perkampungan. Selain menciptakan kebersihan dan keamanan, lomba yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, Polda Banten, dan Korem 064 Maulana Yusuf Serang ini juga membuat suasana kampung menjadi berwarna.
HAIDAR – Serang
Semangat dan kekompakan warga dalam mengubah kampung menjadi lebih baik dibuktikan dengan lingkungan yang bersih dan berwarna. Saluran sanitasi yang sebelumnya masih dipenuhi rumput ilalang, dalam jangka waktu seminggu kemudian sudah bersih. Jalan perkampungan dan tembok rumah warga yang sebelumnya polos, sekarang sudah berwarna-warni.
Hal itu terjadi di beberapa wilayah, yakni Kampung Pancurmasjid Timur, Desa Pondokkahuru, Kecamatan Ciomas, Kampung Tengkurak, Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kampung Pabean, Desa Terate, Perumahan Puri Cilegon, Desa Margasana, Kampung Blosong, Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kampung Pangrango, Desa Lambangsari, Kecamatan Bojonegara, serta Kampung Cipait Timur, Desa Ciomas, Kecamatan Padarincang.
Di salah satu desa di Kecamatan Kramatwatu misalnya. Meski terik matahari menyengat, saluran irigasi tampak kering, dan sejumlah warga memilih berdiam di dalam rumah, tapi suasana lingkungan sekitar terasa sejuk dan ceria. Tumbuhan hijau menghiasi setiap halaman rumah. Grafiti dan hiasan cat warna-warni di pagar dan dinding irigasi pun tak kalah menarik.
Seperti grafiti bertuliskan ‘Puri Cilegon’ yang digambar menggunakan cat berwana biru dipadukan dengan cat biru muda, mampu menciptakan kesan kreatif warga dan suasana lingkungan menjadi berkelas. “Di sini ada pemuda yang jago gambar, jadi kami minta untuk dibuat grafiti supaya keren,” kata Ketua RW 004 Jamili kepada Radar Banten, Minggu (13/10).
Tidak hanya itu, kecerahan warna-warni cat juga terlihat di pagar dan dinding irigasi yang kering. Selagi tidak ada air mengalir, warga menggambarnya dengan pola segitiga yang disusun secara abstrak sehingga menimbulkan warna-warni yang bagus. “Prosesnya hanya dua minggu, semua warga ikut gotong royong mengecat,” ungkapnya.
Hal serupa juga terdapat di lingkungan salah satu desa di Kecamatan Ciomas. Ketika memasuki gerbang gapura yang terbuat dari bambu bercat merah putih, sepanjang mata memandang disambut oleh rimbunnya pepohonan.
Yang tak kalah menarik, di sisi sebelah kiri jalan, terdapat grafiti bertuliskan ‘Selamat Datang di Desa Pondok Kahuru’ yang dibuat memanjang sekira lima meter mengikuti panjang tembok rumah warga. Di sampingnya, terdapat gambar logo Pemerintah Kabupaten Serang dan logo Desa Pondokkahuru yang digambar secara manual.
“Tujuannya, supaya ketika penilaian nanti, dewan juri bakal merasa berkesan datang ke desa kami,” ungkap Kepala Desa Pondokkahuru Meiliana.
“Grafiti dibuat di sejumlah dinding rumah warga yang menghadap ke jalan,” tambahnya.
Menanggapi itu, Ketua Kaukus Lingkungan Kabupaten Serang Anton Susilo mengaku, bahagia melihat kekompakan warga dalam membersihkan lingkungan dan membuat gambar-gambar berwarna-warni. Menurutnya, lomba kebersihan dan keamanan ini sukses menyadarkan warga akan pentingnya pola hidup bersih dan aman.
“Tentu saya menyambut bahagia, sekarang banyak warga berlomba-lomba memperbaiki lingkungan kampung,” ungkapnya.
Anton mengaku takjub dengan banyaknya warga yang membuat gambar grafiti di tembok maupun gambar tiga dimensi di jalan kampung. Hal itu, kata Anton, merupakan bentuk penyaluran ekspresi dan kreativitas warga untuk kemajuan kampung. “Lomba ini menjadi awal bagi Kabupaten Serang menuju kabupaten bersih dan aman,” pungkasnya. (*)