SERANG – Jumlah warga Banten yang terpapar Covid-19 dalam tiga hari terakhir bertambah 399 orang. Akibat melonjaknya kasus baru, total jumlah warga Banten yang dirawat akibat positif Covid-19 lebih dari seribu orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, hingga 17 September pukul 18.00 WIB, jumlah warga Banten yang terpapar covid-19 mencapai 3.895 orang. Dari jumlah itu, jumlah pasien sembuh sebanyak 2.643 orang, masih dirawat sebanyak 1.090 orang, dan yang meninggal dunia mencapai 162 orang.
Kepala Dinkes Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, terjadi penambahan 141 kasus baru pasien positif Covid-19 sepanjang Kamis (17/9). Jumlah itu menjadi yang terbanyak selama pandemi Covid-19 di Provinsi Banten. “Pertengahan September ini terjadi lonjakan kasus positif Covid-19, sejak 15 hingga 17 September jumlah kasus baru di atas 100 orang,” kata Ati kepada Radar Banten, Kamis (17/9).
Ati yang juga menjadi juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Banten ini melanjutkan, melonjaknya penyebaran Covid-19 di Banten berdampak pada daya tampung rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Provinsi Banten. Meskipun saat ini ada 114 rumah sakit rujukan di Banten yang menangani pasien Covid-19.
Berdasarkan data Dinkes Banten, pertengahan September ini bed occupancy ratio (BOR) atau persentase penggunaan tempat tidur di rumah sakit yang menangani pasien covid-19 sudah mencapai 65 hingga 85 persen. “Saat ini BOR rumah sakit untuk melayani pasien Covid-19 bervariasi antara 60 sampai dengan 85 persen,” tutur Ati.
Terkait BOR di RSUD Banten yang merupakan RS milik Pemprov Banten, Ati mengaku persentasenya 60-70 persen. “RSUD Banten masih bisa menerima pasien Covid-19, sebab disediakan maksimal 250 tempat tidur khusus pasien covid,” pungkasnya.
DI RSDP TINGGAL SATU RUANGAN
Sementara di RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang (RSDP) menyiapkan 20 ruang perawatan untuk pasien Covid-19. Hingga kemarin, sudah 19 ruangan terisi pasien dari berbagai kabupaten kota di Banten. “Ruangan yang kosong tinggal satu, 19 pasien itu positif Covid-19 semua,” kata Humas RSDP drg Khoirul Anam.
Ia mengatakan, jumlah pasien Covid-19 memang terjadi lonjakan. Bahkan, ruangan pasien Covid-19 di RSDP sempat penuh beberapa hari. “Kalau penuh kita rujuk ke rumah sakit lain, tentu sebelum merujuk harus komunikasi dulu rumah sakit mana yang kosong,” ujarnya.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi menambahkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Serang terus mengalami peningkatan. Menurutnya, itu merupakan hasil dari masifnya tes swab yang dilakukan oleh tim gugus tugas. “Jadi, kita lebih cepat menemukan pasien Covid-19,” katanya.
Ia mengaku terus melakukan pelacakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Serang. Salah satunya, melakukan tes swab di lingkungan yang terdapat pasien positif Covid-19. “Kasus yang paling dominan itu di wilayah industri, mereka bekerja di wilayah industri di Cilegon. Kemudian yang paling mengkhawatirkan itu sekarang klaster keluarga,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Informasi Provinsi Banten Hilman mengingatkan pemerintah daerah untuk menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses terkait kasus covid-19 di Banten, “Selain untuk mencegah hoax seputar covid, keterbukaan informasi itu untuk menjamin hak publik namun dengan tetap menjaga identitas pasien terpapar covid,” ujarnya.
Selain informasi perkembangan kasus, KI juga mendorong terkait rumah sakit yang dapat dijadikan rujukan masyarakat Banten untuk memeriksakan diri, termasuk prosedur pemeriksaan bagi yang memiliki indikasi atau gejala terpapar Covid-19 termasuk mekanisme biayanya perlu diketahui masyarakat.
Dikatakan Hilman, UU 14 tentang Keterbukaan Informasi, Pasal 10 ayat (1) menyebutjan Badan Publik wajib mengumumkan secara serta-merta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. Demikian juga pada ayat (2) disebutkan kewajiban menyebarluaskan informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami
“Dengan demikian persebaran paparan Covid-19 dapat selalu di-update dan disampaikan kepada masyarakat sehingga dapat menghindarkan dirinya untuk tertular dan mendapatkan kepastian informasi yang jelas, termasuk di dalamnya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19,” tegasnya. (den-jek/alt)