SERANG – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, jumlah penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Serang terus mengalami peningkatan. Oleh karenanya, pihak Dinkes mengimbau agar masyarakat mewaspadai penyebaran virus nyamuk aedes aegypti sebagai penyebab DBD.
Kasi Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Serang Muhamad Affan mengatakan, berdasarkan laporan 16 Puskesmas yang ada di Kota Serang, tahun 2016 jumlah penderita DBD mencapai 657 orang. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 322 orang.
Selain itu jumlah korban meninggal akibat penderita juga meningkat yakni pada tahun sebanyak empat orang sedangkan pada tahun 2015 hanya satu orang. “Beberapa wilayah di kota Serang yang tingkat kerawanannya lebih tinggi yaitu ciracas, rau, unyur dan serang kota,” ujarnya, Senin(23/1).
Menurutnya, tingginya tingkat kerawanan tersebut disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kesadaran penduduk dalam menjaga lingkungan. Karena tingkat kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebab utama rawannya penyakit DBD, Pemkot mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terdahap penyebaran penyakit DBD, karena di musim hujan banyak genangan air yang dapat menjadi sarang jentik.
“Sarang jentik bisa dimana saja yang terdapat genangan air seperti pot bunga, atau saluran air yang mampet,” katanya.
Ia menjelaskan, ada beberapa gejala yang dapat dikenali masyarakat seperti demam secara mendadak, di ikuti mual, kemudian timbul bercak seperti bekas gigitan nyamuk. selain itu, jika dibiarkan akan menyebabkan hidung berdarah (mimisan).”Jika masyarakat mengalami gejala awal, masyarakat harus segera mendatangi tempat pelayanan kesehatan,” imbaunya.
Ia menuturkan, masyarakat dapat mencegah penyebaran penyakit DBD dengan 3M yaitu membersihkan, menutup dan mendaur ulang. Kemudian, kegiatan 3M tersebut kata Affan, harus dilakukan oleh semua kalangan masyarakat salah satunya yaitu dengan kembali menggalakan kegiatan rutin jumatbersih. “Karena, penyakit tersebut tidak memandang umur dan tingkat ekonomi. Kegiatan Jumsih (Jumat bersih-red) itu bagus untuk mencegahDBD,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala dinas Kesehatan Toyalis mengatakan, guna menekan angka penderita DBD, Dinkes Kota Serangtelah melakukan beberapa upaya diantaranya membentuk pokja DBD ditingkat kecamatan, melakukan pembersihan sarang nyamuk dan penilaian RT bebas jentik. “Upaya tentukita lakukan, foging juga sudah,” pungkasnya. (Adef)