MAKKAH – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Nizar mengingatkan kepada kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) agar tidak memaksakan jemaah hajinya untuk beribadah melampaui batas kemampuan fisiknya.
Nizar mengatakan, jemaah seharusnya mempertimbangkan kemampuan fisik, terlebih jemaah Indonesia sebagian besar risti (berisiko tinggi).
“Jangan memaksakan diri. Lihat stamina. Jemaah sebaiknya mengutamakan ibadah pokok,” kata Nizar dalam jumpa pers dengan Media Center Haji di kawasan Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (2/8), sebagaimana dilansir Kemenag.
Menurutnya, banyak jemaah haji Indonesia seringkali mengerjakan umrah sunnah berkali-kali bahkan sampai pingsan di Masjidil Haram dan ini seharusnya tidak perlu terjadi.
Nizar mengakui adanya pengaruh KBIH yang terkadang memaksakan jemaah beribadah melampaui batas kemampuan fisik jemaahnya.
“Karena itu, kita perkuat bimbingan ibadah di sektor-sektor. Ditambah lagi dengan adanya konsultan ibadah. Mereka melakukan visitasi. Ada matriknya. Semua terdata dengan baik,” kata Nizar yang didampingi Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag Mastuki.
Pelayanan bimbingan ibadah pada musim haji tahun ini, kata Nizar, menjadi perhatian penting. Pasalnya, jangan sampai jemaah tidak sempurna melaksanakan ibadah haji mereka. (mch/ha/kemenag/aas)