PADARINCANG – Wilayah Kecamatan Padarincang diterpa bencana banjir dan longsor, Jumat (2/12) siang. Banjir merendam 120 rumah di Kampung Sukamaju, Desa Citasuk. Sedangkan, longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Citundun RT 12/05, Desa Batukuwung.
Babinsa Koramil Padarincang Serda Denny Rahmatullah menyatakan, banjir melanda Kampung Sukamaju yang merupakan langganan banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter. Genangan air berasal dari luapan Sungai Cikalumpang yang sudah semakin dangkal. Banjir juga menggenangi Kampung Ciseke, Desa Batukuwung. “Di Kampung Sukamaju, ada 278 KK (kepala keluarga) dari satu RW dan empat RT. Yang terendam sekitar 120 rumah,” ungkap Denny.
Menurut Denny, banjir dan longsor terjadi akibat terus diguyur hujan deras sejak pagi itu. Untuk mencegah terjadi luapan Sungai Cikalumpang, pemerintah terkait segera melakukan tindakan normalisasi aliran sungai yang saat ini dinilai mulai dangkal. “Kalau sungai tidak dikeruk, tiap hujan besar pasti air sungai meluap ke permukiman warga,” terangnya.
Terkait bencana longsor, peristiwa berlangsung sekira pukul 11.00 WIB. Beruntung, pada saat kejadian kondisi rumah sedang sepi sehingga longsor tidak menimbulkan korban jiwa. Akibat longsor, dikatakan Denny, 50 persen bangunan rumah rusak dan menghancurkan seluruh perabotan dapur. Kerugian ditaksir sekitar Rp25 juta. “Alhamdulillah, tidak ada korban. Kebetulan pemilik rumah sedang berada di luar,” terangnya.
Menurut Mukti, adik kandung dari pemilik rumah, pada saat kejadian keponakanya yang bernama Iwan, hendak mandi, persiapan salat Jumat. Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh tanah dari belakang rumah. Iwan langsung lari dan keluar rumah. “Penghuni rumah pada saat itu, hanya ada anaknya saja, tapi Alhamdulillah tidak menjadi korban. Sedangkan ibunya, Sumiyati sedang berada di luar Banten menjenguk saudaranya yang sedang sakit, saya adik kandungnya merasa kaget dengan kejadian itu,” tuturnya.
Kata dia, perabotan dapur yang tertimpa tumpukan tanah, akan dibantu sebagian oleh BPBD Kabupaten Serang. “Katanya nanti akan dibantu untuk perabotan dapur dari BPBD Kabupaten Serang. Sedangkan untuk renovasi dapur yang rusak parah, belum ada informasi akan dapat bantuan dari Pemkab Kabupaten Serang,” katanya.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pelaporan, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Nurkosim merasa sangat kaget dengan kejadian longsor yang terjadi di Kampung Citundun. “Baru kali ini ada kejadian longsor di desa ini, mungkin ini faktor hujan yang seharian tidak kunjung reda, sehingga terjadi pergeseran tanah. Apalagi di kampung tersebut, posisi rumahnya berada di atas ketinggian dan mengkhawatirkan jika musim hujan seperti sekarang,” ujarnya.
Lanjut dia, dengan kejadian seperti ini, maka ke depan pihaknya akan terus berupaya memberikan imbauan kepada warga agar bisa menjaga alam dengan baik. “Terutama warga yang tinggalnya di daerah rawan longsor, harus terus waspada ketika musim hujan, karena tidak menutup kemungkinan rumah yang berada di bukit juga akan terjadi hal yang sama. Namun, kita tidak menginginkan hal demikian juga, kita terus memohon kepada Allah SWT agar diberikan yang terbaik,” imbuhnya.
Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Serang Hotman Siregar membenarkan, soal bencana banjir dan longsor yang menimpa wilayah Kecamatan Padarincang. “TRC (tim reaksi cepat-red) sudah meluncur ke lokasi dan langsung melakukan asesmen awal,” jelasnya. (Shogir/Radar Banten)